SDGs adalah suatu rencana aksi global yang sudah disepakati para pemimpin dunia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan yang ada, begitu pula dengan Indonesia. SDGs berisi 17 tujuan yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. Maka dari itu Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang mengadakan kerjasama dengan masyarakat di Perumahan Karangduren Pakisaji Malang untuk mewujudkan salah satu tujuan dari SDGs yaitu tujuan kedua yang merupakan "Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan" dengan membangun sistem akuaponik.
Dipimpin oleh Aripriharta, S.T., M.T., Ph.D, seorang Dosen Teknik Elektro dan Informatika, tim ini terdiri dari dosen Universitas Negeri Malang yaitu: Dr. Satia Nur Maharani (Teknik Elektro), Sujito, Ph.D (Teknnik Elektro), Muhammad Rodhi Faiz, S.T., M.T (Teknik Elektro) dan Arfienda Miawa Tyassilva, Ayu Purwati Ningsih, Muhamad Luthfi Alanshori serta Muhammad Jazuli Subhi selaku Mahasiswa UM, dengan dukungan dari mitra pengabdian Akmad Munir, dan didanai oleh Non-APBN Universitas Negeri Malang Tahun 2022 dengan nomor kontrak 19.5.297/UN32.20.1/PM/2022. Mereka tidak hanya mencoba mengatasi permasalahan kelaparan, tetapi juga menyelaraskan misi mereka dengan langkah-langkah konkrit untuk mengurangi dampak lingkungan.
Aquaponik, sebuah sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan hidroponik dengan akuakultur, menjadi solusi yang diadopsi oleh tim. Dalam sistem ini, tanaman dan hewan saling menguntungkan, menciptakan lingkungan simbiosis yang ideal. Sistem ini tidak hanya efisien dalam penggunaan lahan, tetapi juga meminimalkan konsumsi air, menjadikannya langkah progresif menuju pertanian berkelanjutan.
Dalam upaya untuk membuat sistem ini lebih ramah lingkungan, tim menciptakan sistem akuaponik yang beroperasi dengan hemat energi. Mereka mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menyediakan sumber daya listrik. Dengan penempatan panel surya secara strategis dan pengaturan peredaran air yang efisien, sistem ini memberikan hasil yang optimal tanpa menimbulkan beban berlebih pada lingkungan.
Proses perakitan PLTS dilakukan dengan beberapa tahapan, mulai dari pembuatan kerangka untuk menempatkan paralon yang diberi lubang untuk tanaman, hingga pemasangan panel surya untuk menghasilkan energi listrik. Dengan demikian, tim berhasil menciptakan sistem akuaponik yang tidak hanya efisien dari segi energi tetapi juga praktis untuk diimplementasikan di masyarakat.
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Perumahan Karangduren Pakisaji. Mereka berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut secara berkelanjutan, memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat. Dengan pengembangan sistem akuaponik yang ramah lingkungan dan berbasis energi surya ini, Tim Pengabdian UM berharap dapat melihat dampak positifnya merembes ke seluruh wilayah Indonesia.
Dengan langkah-langkah ini, tidak hanya kebutuhan pangan masyarakat yang terpenuhi, tetapi juga pencemaran lingkungan dapat ditekan, memberikan kontribusi positif terhadap perubahan iklim global. Melalui upaya kolektif ini, Universitas Negeri Malang memberikan kontribusi konkret dalam mewujudkan tujuan SDGs dan merangkul masa depan yang lebih berkelanjutan.