Mohon tunggu...
Moh Arie Setyawan
Moh Arie Setyawan Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaslighting: Manipulasi Mental yang Berbahaya

12 Maret 2023   21:39 Diperbarui: 12 Maret 2023   21:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: Foto oleh RODNAE Productions: pexels.com

Gaslighting adalah bentuk kekerasan psikologis yang kompleks dan merusak yang bertujuan untuk mengendalikan, memanipulasi, dan meragukan kewarasan seseorang.

Istilah ini pertama kali muncul dalam drama tahun 1938 berjudul "Gas Light", yang kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 1944, di mana seorang suami memanipulasi lingkungan untuk membuat istrinya merasa gila. Sejak itu, istilah "gaslighting" telah digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang diintimidasi, dipermalukan, atau diberi tahu bahwa pengalaman dan persepsi mereka salah atau tidak nyata.

Gaslighting sering kali terjadi dalam hubungan yang tidak sehat, di mana satu pasangan mengontrol dan memanipulasi yang lain. Namun, gaslighting juga dapat terjadi dalam situasi lain, seperti di tempat kerja atau bahkan oleh pemerintah. Banyak korban gaslighting tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban sampai mereka merasa sangat terjepit dan tidak berdaya.

Terdapat beberapa bentuk gaslighting, antara lain:

  • Menyangkal pengalaman seseorang: Orang yang melakukan gaslighting dapat mencoba untuk meyakinkan korban bahwa pengalaman mereka tidak benar. Mereka dapat berbicara dengan sangat yakin bahwa apa yang terjadi tidak sesuai dengan kenyataan.
  • Mengubah kenyataan: Orang yang melakukan gaslighting dapat mengubah kenyataan atau menghilangkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa apa yang terjadi benar-benar terjadi.
  • Menyalahkan korban: Orang yang melakukan gaslighting dapat mencoba untuk menyalahkan korban atas apa yang terjadi. Mereka dapat berbicara dengan sangat yakin bahwa korban telah membuat kesalahan atau melakukan sesuatu yang salah.
  • Menggunakan kekuasaan atau otoritas: Orang yang melakukan gaslighting dapat menggunakan kekuasaan atau otoritas mereka untuk mengontrol korban. Mereka dapat mengancam atau mengintimidasi korban untuk membuat mereka merasa takut atau tidak berdaya.

Gaslighting dapat memiliki dampak yang sangat merusak pada kesejahteraan mental seseorang. Korban dapat merasa tidak aman, tidak berdaya, atau meragukan kewarasan mereka sendiri. Mereka juga dapat merasa sulit untuk mempercayai orang lain atau mengambil keputusan yang tepat.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Psychiatry Research" pada tahun 2019, sekitar 75% dari 1.330 partisipan melaporkan bahwa mereka telah mengalami setidaknya satu bentuk gaslighting dalam hidup mereka. 

Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan oleh National Domestic Violence Hotline menunjukkan bahwa 60% dari korban kekerasan dalam hubungan melaporkan bahwa pasangan mereka menggunakan gaslighting sebagai bentuk kontrol dan manipulasi.

Beberapa cara untuk mengatasi gaslighting antara lain:

1. Mengenali tanda-tanda gaslighting: Korban harus belajar mengenali tanda-tanda gaslighting dan mencari bantuan jika mereka merasa tidak aman atau tidak nyaman.

2. Membicarakan pengalaman mereka dengan seseorang yang dipercayai: Korban harus mencoba untuk berbicara dengan seseorang yang dipercayai, seperti teman dekat, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental. Dengan berbicara tentang pengalaman mereka, mereka dapat memperoleh dukungan dan perspektif baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun