Mohon tunggu...
Emir Dimas
Emir Dimas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Gemar membaca dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Antusiasme Petani Desa Jatikerto Terhadap Sosialisasi dari KKN Universitas Brawijaya Tentang Menjaga dan Meningkatkan Kesuburan Tanah

11 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 11 Agustus 2024   21:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 7 Juli 2024, Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB)  mengadakan program kerja dengan tujuan menjaga stabilitas dan kesuburan tanah untuk sektor pertanian di masa depan dengan pengemasan kegiatan sosialisasi kepada kelompok tani di Balai Desa, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Program sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani mengenai perlakuan apa saja yang diperlukan agar stabilitas dan kesuburan tanah tetap terjaga untuk pertanian berlanjut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Emir Dimas salah satu mahasiswa KKN FP-UB sekaligus pemateri menekankan bahwa pemanfaatan limbah pertanian sangat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesubura. Emir menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk tidak membuang sembarang atau memindahkan limbah pertanian sembarangan karena bisa dimanfaatkan kembali untuk lahan dan juga untuk kesejahteraan masyarakat terhadap ketahanan pangan.  

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pemanfaatan limbah pertanian dapat diambil dari sisa-sisanya pada saat panen kemudian diubah menjadi kompos, atau dapat diaplikasikan pada biopori dalam skala rumah tangga. Tidak hanya mahasiswa KKN saja yang memberikan materi, namun ada juga narasumber perwakilan Desa BPP Jatikerto yaitu Bapak Anas Nasihuddin yang juga turut serta dalam pemberian materi dan diskusi yang berfokus pada hama dan penyakit tanaman dan pengaplikasiaan pupuk yang mampu menjaga kesehatan tanah dan kesuburan tanah.

Anas mengatakan bahwa dengan peserta dalam Sebagian besar pertanyaan dari peserta berkaitan dengan hama yang menyerang tanaman, serta distribusi pupuk yang semakin sulit karena harga pupuk yang semakin mahal. 

Dalam sambutannya Bapak Anas menyampaikan bahwa alternatif solusi atas kesulitan penyaluran pupuk, yaitu penggunaan pupuk organik dan pestisida yang ramah lingkungan dan bisa berasal dari sampah rumah tangga saat ini dan limbah pertanian bagi petani saat panen. Semoga dengan adanya acara sosialsiasi ini Desa Jatikerto dapat mengimplementasikan apa yang sudah disampaikan. Salam Tani Jaya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun