Mohon tunggu...
christi kevin kyken
christi kevin kyken Mohon Tunggu... Petani - Warrior God of Agriculture

- Senang berimprovisasi - Sedang berlatih untuk berpikir kritis dan open minded - Sangat ingin menjadi ahli botani, arsitek pertanian dan filsuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tanaman Pertama di Mars

19 November 2023   08:14 Diperbarui: 19 November 2023   17:33 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Kasiviswanathan dkk., 2022)

Peneliti menemukan bahwa Bumi tidak lagi bisa bertahan lama untuk menampung manusia. Pertumbuhan manusia yang begitu besar membuat Bumi semakin padat. Selain itu, kebiasaan manusia untuk menimbulkan polusi dan pencemaran semakin membuat Bumi menjadi tidak layak huni.

Dampak dari kebiasaan buruk manusia membuat keadaan Bumi semakin memburuk. Gejala yang dapat dirasakan sekarang adalah pemanasan global yang membuat suhu di Bumi semakin panas. Pemanasan global membuat es di Kutub Utara mencair dan menyebabkan pasang air laut meningkat.

Oleh karena itu para peneliti mulai menjelajah luar angkasa untuk menemukan planet baru yang dapat ditempati oleh manusia. Setelah sekian lama melakukan penelitian dan penjelajahan, akhirnya peneliti menemukan bahwa planet tetangga Bumi yaitu Mars. Menurut para peneliti, planet Mars memiliki potensi untuk dihuni umat manusia dengan ciri - ciri yang sesuai.

Walaupun masih terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, tetapi planet Mars-lah yang paling mendekati potensi untuk ditempati dibandingkan planet lainnya. Faktor - faktor yaitu seperti keberadaan air yang belum ditemukan Mars. Hal ini akan membuat kehidupan nantinya kesusahan karena manusia membutuhkan air untuk hidup.

Selain itu, sumber makanan juga menjadi faktor pertimbangan para peneliti untuk memulai kehidupan si luar Bumi. Mars tidak memiliki makhluk hidup yang dapat dijadikan sebagai sumber makanan. Oleh karena itu para peneliti berupaya untuk melakukan cocok tanam agar bisa mendapatkan sumber makanan dari tumbuhan.

Pada tahun 2015, peneliti mulai melakukan uji coba untuk menanam tanaman dengan memanipulasi lingkungan dan tanah yang mirip dengan di Mars. Namun penelitian tersebut belum menemukan titik terang terhadap pertumbuhan tanaman. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman seperti kondisi tanah dan keberadaan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

Namun para peneliti tidak berhenti sampai disitu. Penelitian dilanjutkan dengan terus mengembangkan faktor - faktor yang ada dan mengatasi permasalahan yang sudah terjadi sebelumnya. Penelitian terus berlangsung hingga para peneliti harus memutar cara agar penelitian bisa mengalami kemajuan

Setelah menghabiskan banyak dana, pada tahun 2022 akhirnya seorang peneliti yang bernama Kasiviswanathan bersama rekan - rekannya berhasil menumbuhkan tanaman radish dengan keadaan yang mirip dengan planet Mars. Walaupun ukuran dan hasilnya tidak sebaik ketika menanam di Bumi, namun ini merupakan suatu kemajuan dari penelitian. Para peneliti menyatakan penanaman dengan kondisi tersebut merupakan tantangan terbesar dan tersulit.

Para peneliti juga menyatakan bahwa tanaman yang dihasilkan juga tidak memiliki kandungan gizi yang cukup bagi manusia. Dengan keadaan tanah yang kurang nutrisi pada media tanamnya, membuat hasil panen dari radish juga memiliki nutrisi yang kecil. Hal ini menjadi bahan evaluasi lagi bagi para peneliti.

Namun di satu sisi, terdapat juga penelitian yang berhasil menumbuhkan bunga dandelion dengan kondisi mirip seperti Mars juga. Penelitian tersebut memanfaatkan mikroba dan biofertilizer untuk memberikan pertumbuhan yang baik pada dandelion. Dan berbeda dengan penelitian sebelumnya, para peneliti berhasil menemukan bahwa tanaman tersebut mengandung nutrisi di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun