Mohon tunggu...
christi kevin kyken
christi kevin kyken Mohon Tunggu... Petani - Warrior God of Agriculture

- Senang berimprovisasi - Sedang berlatih untuk berpikir kritis dan open minded - Sangat ingin menjadi ahli botani, arsitek pertanian dan filsuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pentingnya Pemahaman Pasca Panen oleh Pelaku Pertanian

18 November 2023   17:49 Diperbarui: 18 November 2023   17:50 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melakukan budidaya tanaman, petani pasti mengharapkan hasil panen yang melimpah. Petani pasti akan sangat senang apabila tanamannya memberikan hasil yang melimpah. Dengan begitu petani mendapatkan keuntungan yang besar ketika menjual hasil panennya.

Namun perlu dipahami, agar hasil panen dapat bertahan lama ketika selesai di panen, petani harus mengetahui pasca panen tanamannya. Hasil pertanian seperti sayuran, buah utuh dan buah potong dapat diberikan perlakuan tertentu sehingga memperpanjang masa simpannya. Setiap hasil pertanian akan membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda. Bahkan untuk setiap komoditas memerlukan perlakuan yang berbeda-beda pula.

Untuk itu petani perlu memahami perlakuan yang harus diberikan kepada setiap jenis hasil pertanian. Perlakuan yang diberikan tidak hanya sekadar memberikan kemasan, namun terdapat juga beberapa perlakuan tertentu yang dapat divariasikan dengan pemberian kemasan. Dengan begitu, masa simpan dari hasil pertanian menjadi semakin lama.

Sebagai contoh pada proses pasca panen buah apel. Sebelum buah apel dikemas menggunakan kotak sterofoam atau kotak kayu, buah apel dapat ditambahkan lapisan untuk melindungi buah apel. Proses ini dikenal dengan sebutan edible coating.

Edible coating merupakan teknik pelapisan yang umum digunakan pada hasil pertanian terkhusus komoditas buah-buahan. Edible coating biasanya menggunakan wax/sarang lebah sebagai bahan pelapisnya. Wax terlebih dahulu dicairkan, baru setelah itu buah dicelupkan ke dalam wax dan setelah itu tinggal menunggu wax mengering.

Dengan pelapisan ini, buah apel akan memasuki fase browning lebih lama dari pada tanpa pelapisan. Penggunaan edible coating ini dapat menguntungkan petani dalam menyimpan buah apel. Dengan begitu petani dapat mempertahankan masa penyimpanan buah apel.

Di pasaran banyak ditemukan bahwa buah hanya dikemas menggunakan wadah plastik mika. Pengemasan menggunakan wadah ini memang lebih sederhana dan hemat biaya sehingga produsen lebih memilih menggunakan wadah ini. Namun, jika hanya menggunakan wadah penyimpanan saja, buah tidak akan bertahan lama dan pada akhirnya hanya akan membusuk. 

Hal ini hanya membuat rugi petani apabila buah tidak laku di pasaran akibat membusuk. Tentu saja ini harus menjadi pertimbangan tersendiri dalam memasarkan produk pertanian. Petani atau produsen harus memikirkan keadaan produk dalam jangka panjang.

Pada pasca panen sayuran dan buah potong pemberian kemasan sangat mempengaruhi lama masa simpannya. Untuk jenis kemasan yang digunakan juga bermacam-macam. Setiap kemasan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukma dkk. pada tahun 2018 menunjukan bahwa jenis kemasan mempengaruhi lama penyimpanan sayur okra. Hal ini menunjukan bahwa jenis kemasan memiliki peran penting terhadap lama masa simpan sayuran. Oleh karena itu petani harus mengetahui jenis kemasan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun