Mohon tunggu...
christi kevin kyken
christi kevin kyken Mohon Tunggu... Petani - Warrior God of Agriculture

- Senang berimprovisasi - Sedang berlatih untuk berpikir kritis dan open minded - Sangat ingin menjadi ahli botani, arsitek pertanian dan filsuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lasagna Bed Soil: Berapa Lapis? Dikit Aja

16 November 2023   16:32 Diperbarui: 16 November 2023   16:38 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Instructable)

Dalam melakukan budidaya tanaman, banyak sistem atau cara yang dapat digunakan untuk menanam. Di dalam sektor pertanian sistem budidaya dapat bermacam-macam dengan keunggulannya masing-masing. Sistem budidaya yang secara konvesional digunakan adalah menanam menggunakan bedengan untuk menanam.


Sistem budidaya modern yang sedang naik daun akhir-akhir ini adalah sistem budidaya secara hidroponik Keunggulan dari sistem ini adalah tidak memerlukan media tanah untuk melakukan budidaya melainkan medianya diganti menggunakan rockwool atau cocopiet Nutrisi untuk tanaman juga teratur sehingga tanaman tidak akan kekurangan nutrisi Sistem hidroponik itu juga dapat dibagi menjadi beberapa sistem yaitu aquaponik aeroponik dan hidropnik itu sendiri. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sebelum sistem pertanian modern berkembang, sistem pertanian tradisional sudah ada terlebih dahulu. Setiap negara memiliki teknik budidayanya masing-masing dengan keunikkannya tersendiri Bahkan di Indonesia sendiri, setiap wilayah atau setiap daerah memiliki teknik budidaya tradisionalnya sendiri Seperti di daerah Jawa dengan menggunakan terasering untuk memanfaatkan daerah lereng sebagai lahan pertanian dan di Kalimantan, menggunakan sistem Land Clearing yang membakar lahan untuk mendapatkan tambahan nutrisi pada tanah dan menggemburkan lahan.

Pertanian tidak hanya meliputi sektor pertanian konvesional atau industrial pertanian yang memiliki skala yang besar, melainkan sistem pertanian pada perkarangan rumah juga dapat menjadi perhatian tersendiri terutama di daerah perkotaan. Dengan minimnya lahan untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman, membuat pertanian perkarangan tidak dapat sebesar pertanian konvensional. Bahkan tidak jarang dengan memanfaatkan polybag untuk dapat melakukan budidaya tanaman.

Agar dapat menghasilkan tanaman yang optimal, pertanian perkarangan juga memerlukan teknik yang baik Terdapat berbagai teknik yang dapat digunakan untuk menunjang pertanian perkarangan Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing Seperti halnya pertanian konvesional, pertanian perkarangan juga dipengaruhi faktor-faktor seperti nutrisi, air, lingkungan dan lain sebagainya.

Nutrisi atau unsur hara diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal Nutrisi diperoleh tanaman melalui media tanam, yang berarti media tanam akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya Terdapat teknik yang dapat memberikan media tanam yang memiliki nutrisi unsur hara yang baik bagi tanaman, teknik ini dikenal dengan nama Lasagna Bed Soil (LBS) atau dikenal juga dengan nama Lasagna Gardening.

Lasagna bed soil merupakan teknik untuk memanfaatkan bahan-bahan organik atau limbah rumah tangga yang disusun secara berlapis - lapis sehingga terbentuk seperti lasagna. Teknik ini memanfaatkan proses dekomposisi yang membuat limbah rumah tangga menjadi bahan organik yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Teknik ini dapat menghasilkan bahan organik serta unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Teknik ini juga sangat ramah lingkungan, karena memanfaatkan limbah - limbah organik untuk diproses menjadi media tanam yang kaya akan bahan organik. Teknik ini akan menghasilkan beberapa lapisan tergantung pemanfaatan limbah limbah - organik yang digunakan. Untuk itu perlu diketahui cara untuk melakukan teknik ini.

Lapisan paling bawah akan berisi kardus - kardus bekas yang berfungsi sebagai dasar dari dekomposisi. Kemudian diatasnya diberikan dedaun yang sudah kering Dedaunan kering ini akan memberikan kandungan bahan organik yang baik untuk media tanam kemudian diatasnya akan diisi oleh potongan rerumputan, untuk menjaga kelembaban dan memberi kehangatan sehingga dekomposisi dapat berjalan dengan baik.

Kemudian pada lapisan selanjutnya akan diisi dengan limbah - limbah organik seperti cangkang telur, tulang-tulangan, potongan sayur dan lain sebagainya Limbah organik ini akan memberikan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Kemudian diatamya akan ditutupi dengan tanah untuk memberikan kondisi yang lebih baik terhadap proses dekomposisi. Setelah itu akan diberikan potongan rerumputan lagi pada lapisan atasnya, dan kemudian tambahkan juga jerami. Dan pada lapisan paling atas akan ditutup dengan tanah lagi, dapat menggunakan tanah biasa atau dapat menggunakan tanah yang sudah bercampur dengan pupuk kompos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun