Halo Guys hari ini aku mau cerita tentang apa yang aku pernah alami.Â
Ini terjadi saat sabtu kemaren, dimana aku lagi chatting sama kakak senior dipelayanan aku ini.Â
Beberapa hari lagi ini bisa dibilang aku lagi melakukan projek pelayanan untuk acara komsel gabungan nanti. Seperti biasa sebelum acara itu berlangsung kita melakukan gladi bersih. Saat informasi gladi bersih keluar kita yang pelayanan usher tidak masuk ke list gladi.
Dan disaat itu juga aku langsung bilang ke senior aku ini bahwa, "Kak ini berarti usher gak perlu ikut lagi, ya?" Kakaknya langsung menjawab, "Tidak wajib sih." Saat kakaknya berkata seperti itu aku yang biasa aja, sih. Tapi dimana selanjutnya kakaknya bilang bahwa pemimpinnya bilang usher itu gak penting. Aku langsung campur aduk rasanya, ada kesal, sedih, kecewa, dll. Karena aku merasa selama ini sampai aku menjadi kordinator  sekarang, kerja keras aku itu tidak dihargai. Padahal untuk menjadi usher aja kita memerlukan komitmen yang penuh untuk pelayanan, komsel, pergi menara doa.Â
Juga, walaupun usher pelayanan dibelakang layar, usher ini loh yang berkontribusi lebih banyak dibelakang layar. Dimana kita yang menyapa jemaat, mengantarkan jemaat ketempat duduk, mempersiapkan konsumsi untuk pelayanan lain, menghitung persembahan, dll. Â Tapi, disaat itu aku diingatkan Tuhan melalui mama aku bahwa, aku itu pelayanan bukan untuk dikomentarkan oranglain, tapi aku pelayanan untuk Tuhan, dimana aku pelayanan berarti aku menyerahkan setiap roh, jiwa, tubuh ini kepada Tuhan. Dan mama aku bilang bahwa aku juga harus berhati-hati karena itu juga bisa adalah cobaan dari iblis kepada kita.Â
Sekian cerita aku,
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H