Pembelajaran berorientasi HOTS merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa  dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,  membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.
HOTS merupakan konsep reformasi pendidikan yang dimulai pada awal abad ke-21. Tujuannya untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam mengahadapi Revolusi Industri 4.0. Pada era ini, sumber daya manusia tidak hanya menjadi pekerja yang mengikuti perintah saja, tetapi memiliki keterampilan abad ke -21, yaitu manusia yang memiliki kemampuan berkolaborasi (collaboration), berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah (critical thinking and problem solving) dan kreatif, serta mampu berinovasi (creativity and innovation) atau yang kita kenal dengan 4C.
Aspek ketermapilan berpikir tingkat tinggi dibagi kedalam tiga baian yaitu, (1) sebagai Transfer Knowledge, dimana ketermapilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar; Â (2) sebagai Problem Solving,dimana Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari siswa; (3) sebagai Critical and Creative Thinking, dimana Keterampilan disini dikerahkan dalam memecahkan persamalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis, Â menginvestigasi, dan menyimpulkan.
Dengan HOTS peserta didik akan dapat membedakan ide atau gagasan secara jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah, mampu menkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas. Â Proses HOTS terjadi ketika seseorang mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan di dalam ingatannya dan mengaitkannya atau menata ulang serta mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan suatu penyelesaian dari suatu keadaan yang sulit dipecahkan.
Tujuan utama dari pembelajaran HOTS Â adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik pada level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan dalam situasi --situasi yang kompleks.
Ketermapilan berpikir dalam HOTS memiliki tiga ranah yaitu, ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi kemampuan peserta didik dalam mengulang atau menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang telah didapatnya. Menurut Bloom ranah kognitif merupakan segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi.
Tabel. Proses Kognitif sesuai dengan level kognitif Bloom
PROSES KOGNITIF
DEFINISI
C1
L