Aku hanya lelah Ya Allah, aku tidak meminta Engkau ringankan ujianku, karena ku yakin semakin besar Engkau menguji hambaMu, semakin kuatlah pula hambaMu dalam menghadapi ujian dariMu.
Bolehkah aku mengeluh? sedikit saja Ya Allah, selama ini aku tidak pernah mengeluh akan ujian yang Engkau berikan padaku, aku selalu menjalaninya walau tangisan tidak pernah henti. Tapi kali ini berbeda, aku tidak kuat lagi untuk tidak mengeluh padaMu Ya Allah, kepada siapa lagi aku menuangkan keluh kesah ini, tidak ada yang mau mendengarkan, tidak ada yang peduli, hanya Engkaulah yang dekat denganku.
Ujian yang Engkau berikan selalu dapat aku lewati berkat kemudahan yang Engkau berikan, hanya saja lulus dengan nilai yang tidak sempurna, aku masih sering berburuk sangka padaMu.
Tahun ini masih setengah lagi akan berakhir, tapi tahun ini sangatlah berat Ya Allah, dari skripsiku yang tidak berjalan baik, banyak rintangan, kelulusanku ditunda karena saat disidangkan skripsiku belum layak, hubungan dengan orang tuaku hancur, hubungan dengan teman-temanku juga hancur.
Apalagi yang akan Engkau berikan padaku Ya Allah? sedangkan ujian Mu yang lain belum kuselesaikan. Kenapa bertubi-tubi? Aku bahkan hampir lupa cara tersenyum tulus tanpa beban.
Ketika orang bertanya padaku apa yang paling membahagiakan dalam hidupmu? Aku selalu berpikir lama sekali, karena aku tidak ingat apa yang membuatku bahagia. Tetapi ketika orang bertanya hal apa yang paling menyedihkan dalam hidupku? Banyak jawaban yang keluar dari mulutku. Aku hampir lupa cara berbahagia.
Aku bukannya tidak mensyukuri apa yang Engkau berikan, aku hanya ingin bertanya kenapa Engkau memberikan ujian-ujian ini padaku. Yakinkah Kau Ya Allah aku bisa melewatinya? Aku sendiri bahkan tidak yakin Ya Allah, aku hanya menjalani yang Engkau berikan saja.
Jawablah Ya Allah, buatlah aku tersenyum.
Ampunilah aku karena kata-kataku lancang kepadaMu.
Maafkanlah ketidaktahuan diriku akan rencanaMu.
Bukankan aku selalu berdoa padaMu;
“Jika hidup yang terbaik untukku, kuatkanlah diriku dalam menghadapi ujian-ujianMu berikutnya, tapi jika kematianlah yang terbaik untukku, Tolong Ya Allah, janganlah Engkau murka kepadaKu.”
Setiap malam sebelum tidur, aku selalu berdoa kepada Allah, untuk memberiku senyuman esok hari, senyuman yang tulus tanpa beban. Tapi tidak pernah Ia memberikannya, aku hanya berpikir positif, mungkin belum saatnya.
Sekali lagi maafkanlah diriku Ya Allah.
Akan ada hari yang indah pada waktunya.
-Holly-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H