Mohon tunggu...
Holilatul Munawaroh
Holilatul Munawaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Psikoedukasi tentang Stigma Gangguan Jiwa di Masyarakat (Psychoeducation about the Stigma of Mental Disorders in Community)

26 Desember 2024   09:20 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa menjadi satu kesatuan dengan kesehatan fisik, yang mana apabila fisik seseorang sehat maka akan berdampak pada status mental yang optimal, sebaliknya ketika fisik seseorang dalam keadaan sakit maka akan mempengaruhi kondisi mental seperti munculnya gejala kecemasan, depresi dan lain sebagainya (Cikal Insyirrah et al., 2024). 

Perkembangan zaman yang begitu cepat ternyata membawa dampak terhadap munculnya masalah kesehatan jiwa terutama yang ada di masyarakat. Masalah kesehatan jiwa saat ini tidak hanya dipandang sebagai masalah kesehatan semata, melainkan sebagai sebuah kondisi yang menggambarkan keadaan masyarakat pada umumnya. Hal ini didasarkan pada permasalahan-permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat seperti kesenjangan sosial, kemiskinan, bencana alam dan bencana sosial. Masalah kesehatan jiwa yang terjadi akhir-akhir ini umumnya terjadi karena tekanan yang berasal dari masyarakat atau lingkungan sekitar, sehingga kesehatan jiwa dan bagaimana cara menjaga kesehatan jiwa tersebut sepatutnya untuk dimiliki dan dipahami oleh masyarakat, tidak hanya oleh petugas Kesehatan (Cikal Insyirrah et al., 2024).

Pandangan dan penilaian negatif masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa disebabkan karena kurangnya pemahaman dan persepsi yang salah tentang gangguan jiwa sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terutama yang ada di Masyarakat (Cikal Insyirrah et al., 2024).

Selain itu, stigma dan perlakukan negatif menyebabkan orang dengan gangguan jiwa sering mengalami kekambuhan pada saat kembali ke masyarakat karena ODGJ tidak mendapatkan peran dan dukungan sosial dari masyarakat. Stigma dan perlakuan negatif ini yang memperburuk kondisi ODGJ yang ada di masyarakat. Sebaliknya pandangan dan penilaian yang positif terhadap orang dengan gangguan jiwa karena pemahaman dan persepsi yang benar akan menghasilkan sikap dan perilaku positif terhadap orang dengan gangguan jiwa (Cikal Insyirrah et al., 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun