Di tengah mewabahnya virus Corona atau covid 19, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menjaga jarak dengan manusia lain. Sehingga juga diterapkannya social distancing. Hal ini dilakukan untuk memutuskan rantai penyebaran covid 19 dari manusia lain.
Efek dari mewabahnya virus Corona ini ialah aktivitas pendidikan dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi diliburkan dan diterapkannya sekolah atau kuliah secara online.
Tetapi diterapkannya kuliah online membuat sebagian mahasiswa mengeluh atas banyaknya tugas yang diberikan. Pasalnya setiap mahasiswa itu tidak sama, mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, ada yang dari perkotaan hingga pelosok desa. Namun dalam perkuliahan ini mereka dituntut memiliki porsi yang sama.
Banyak keluhan dari beberapa siswa saat sistem pembelajaran online. Ada yang terbebani karna tugas banyak dan menumpuk, ada yang kehabisan kuota, kesusahan mencari jaringan dan ada yang mengeluh karena tidak memiliki laptop. Social distancing katanya, dilarang keluar keluar rumah tapi nyatanya dilanggar karena menganggap nilai lebih penting.
Banyaknya tugas yang menumpuk dapat mengakibatkan depresi . Selain itu kita juga diharuskan menjaga imun agar terhindar dari wabah, karena Corona ini sangat menyukai imun tubuh yang lemah.
Bagaimana para siswa dapat menjaga imun tubuh dengan baik jika para guru memberi banyak tugas yang dapat mengakibatkan stress dan menurunnya imun?
Untuk para guru, proses home learning ini seharusnya dibuat menyenangkan dan bermakna untuk semuanya, sebagai sarana untuk saling memotivasi dan mempererat hubungan dan saling kebahagiaan. Karna ketika kondisi bahagia maka sistem imun kita akan menguat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H