(Pada suatu hari di hutan Gunung Puyuh)Â
"Bibi Lung, kenapa engkau menangis?"Â
"Mmm... Entahlah Yoko, sepertinya aku sedang ingin makan seblak"Â
"Tidak bibi, aku melihat kebohongan yang bersinar di ke dua bola matamu. Kenapa bibi?"Â
"Mmm... Sebenarnya... Sebenarnya... Hari ini aku ingin sekali makan nasi goreng..."Â
"Jangan gila bibi! Mana ada di hutan belantara seperti ini pedagang nasi goreng"Â
"Cukup Yoko! Dengan perkataanmu yang seperti itu, aku jadi meragukan cinta dan ketulusanmu selama ini!"Â
 "Oh, maafkan aku bibi Lung, percayalah! Bahwa cintaku padamu, lebih tajam dari sebuah pedang. Dan ketahuilah Bibi, sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah."
"Aaaah... Yokooo... Benarkah ucapanmu itu...? Semoga Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintaiku karena-Nya."Â
"Haha, tidak bibi Lung, aku tadi sedang berkata bohong!"Â