Keluarga nabi Ibrahim sangat luar biasa,yang merupakan nenek moyangnya para nabi dan rasul yang menurunkan duan bnagsa yang sampai sekarang masih berseteru.Sejak kecil beliau hidup di dalam gua karena disembunyikan oleh ibunya dari kejaran para pembunuh suruhan raja Nebukadnezar,sebagai ekses ramalan para normal bayi laki yang akan menggulingkan raja.
Dalam Al Qur'an diceriterakan,bahwa beliau eejak kecil hidup di gua dengan mengisap madu yang keluar dari jari-jariya.Dan ketika malam datang,beliau merangkak kemulut gua melihat benda-benda langit yang mulanya dianggapnya sebagai tuhan,namun kemudian ketika benda-benda langit hilang beliau mengatakan bahwa Tuhan itu abadi,tidak akan hilang atau fana.Saya tidak beriman kepada benda-benda yang fana,tetapi Ibrahim hanya beriman kepada Allah yang kekal abadi.
Ketrika beliau dewasa harus menghadapi tantanagan yang sangat dari keluarganya sendiri,sebab bapaknya sendiri justeru pembuat berhala bagi Namruz(Nebukadnezar).Namun demikian Nabi Ibrahim Khalilullah selalu mengajak bapaknya,Azar supaya meninggalkan keyakinannya sebagai penyembah berhala dan segera beriman kepada Allah sebagaimana Nabi Ibrahim.
Ajakan Nabi Ibrahim selalu pula ditolaknya dnegan sopan,tetapi nabi Ibrahim tetap menghormatinya sembari teru-menerus mengajaknya kepada agama yang lurus.Nabi Ibrahim kemudian masuk kedalam kuil dan menghancurkan seluruh berhala didalamnya kecuali satu yang besar ditinggalkan,lalu Nabi Ibrahim menggantung kapak pada berhala besar tersebut.Seakan-akan hanya patung berhala yang besar itu yang telah menghancurkan berhala-berhala kecil yang terdapat dalam kuil kerajaan itu.
Selanjutnya Nabi Ibraghim ditangkap oleh aparat keamanan raja karena dianggapnya sebagai "teroris"lalu dibawa kepengadilan untuk diperiksa.Dalam berita acara pemeriksaan itu terungkap,bahwa majlis ahakim bertanya kepada nabi Ibrahim"kenapa engkau menghancurkan tuhan-tuhan kami ?" Nabi Ibrahim menjawab "yang menghancurkan patung-patung yang kecil itu adalah patung yang besar yang kamu sembah tersebut". Lalu majlis hakim menimpalinya,bahwa enggak mungkin patung bisa melakukannya,karena bergeraakpun enggak bisa.Mendengar jawaban majles hakim seperti itu ,Nabi Ibrahim segera melanjutkannya dengan mengatakan"Lho ! kalau kamu mengetahui bahwa patung itu tindak bisa melakukan apapun , lalu mengapa engkau menyembahnya sebagai tuhan ? .Semua terdiam tidak ada yang bisa menjawabnya.
Namun demikian para mafia hukum raja Nebukadnezar segera membawa Nabi Ibrahim untuk di eksekusi mati karena dianggap sanagat berbahaya bagi kerajaan Babilonia itu,sesuai denmgan hukuaman waktu itu maka nabi Ibrahim di lemparkan kedalam api yang besar .Sebagaimana ditegaskan dalam Al Qur'an ,bahwa api itu menjadi dingin bagi nabi Ibrahim dan beliau selamat tanpa kurang sesuatu apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H