"Hoja, bantu aku," ujar Jaka, Hoja yang sedang istirahat siang, terbangun gara-gara Jaka menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Bantu apa Jaka, kalau uang aku gak punya!" ujar Hoja
"Bukan uang Hoja, bantu aku mikir, aku sedang ada masalah, aku apes, gini ceritanya,"Â
"Tadi pagi motorku mogok, ya aku coba-coba perbaiki, nah kemudian aku mendengar wak Oding teriak "aduh", ternyata, sepeda wak Oding ditabrak mobil pak Kades!" cerita Jaka.
"Lantas masalah kamu dimana?" tanya Jaka.
"Kamu tau kan Hoja, wak Oding itu tidak suka dengan Pak Kades, apapun yang pak Kades perbuat demi desa kita selalu dicela," ujar Jaka
"Ya aku tau itu, sekali lagi masalah kamu dimana?" desak Hoja.
"Masalahku adalah, wak Oding, menuduh pak Kades sengaja menubruk sepedanya, dan dia meminta aku untuk menjadi saksi atas kecelakaan itu!" jelas Jaka.
"Lha, pak Kades Sendiri, gimana reaksinya?" tanya Hoja.
"Pak Kades jelaskan ke aku, mobilnya sedang jalan  lurus, namanya jalan di desa, tidak lebih 30 km per jam, mana mungkin menabrak dari samping, karena yang lecet di mobil pak Kades adalah pintu depannya sebelah kiri, jadi pak Kades keberatan kalau dituduh sengaja menabrak," jelas Jaka. "Tapi, wak Oding kekeuh bilang di tabrak!"
"Pak Kades mengajak wak Oding ke kantor polisi, untuk menyelesaikan masalah mereka, namun wak Oding menolak, kata wak Oding, polisi teman pak Kades,jadi akan memihak pak Kades!" lanjut Jaka.