Mohon tunggu...
Hofifah Baiq
Hofifah Baiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori belajar sosial menurut Albert Bandura

18 Januari 2025   11:29 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

**Teori Belajar Sosial Menurut Albert Bandura**

Albert Bandura, seorang psikolog Kanada yang terkenal, memperkenalkan teori belajar sosial yang menjadi salah satu kontribusi terpenting dalam bidang psikologi pendidikan. Teori ini menekankan pentingnya pengamatan dan imitasi dalam proses belajar. Bandura mengajukan bahwa manusia belajar melalui interaksi sosial dengan lingkungan mereka, terutama melalui proses pemodelan.

**Konsep Dasar Teori Belajar Sosial**

Teori belajar sosial Bandura berfokus pada tiga komponen utama: pengamatan, imitasi, dan penguatan. Pengamatan merupakan proses di mana seseorang memperhatikan perilaku orang lain. Imitasi adalah proses di mana seseorang mencoba meniru perilaku yang diamati. Penguatan adalah proses di mana perilaku yang diimitasi diperkuat atau dilemahkan melalui konsekuensi yang diberikan.

**Proses Pemodelan**

Pemodelan adalah elemen sentral dalam teori belajar sosial Bandura. Dalam konteks ini, model adalah orang atau situasi yang diamati dan ditiru. Model-model ini bisa berupa orang tua, guru, teman sebaya, atau bahkan tokoh fiksi. Bandura menjelaskan bahwa pemodelan terjadi dalam empat tahap: atensi, retensi, reproduksi, dan motivasi.

1. **Atensi**: Pada tahap ini, seseorang memperhatikan perilaku model. Faktor-faktor seperti relevansi, kompleksitas, dan kehadiran model mempengaruhi tingkat atensi.

2. **Retensi**: Setelah memperhatikan perilaku, seseorang harus mampu mengingatnya. Retensi tergantung pada kemampuan kognitif dan pengalaman sebelumnya.

3. **Reproduksi**: Pada tahap ini, seseorang mencoba mengulangi perilaku yang diamati. Kemampuan motorik dan praktik berulang memainkan peran penting.

4. **Motivasi**: Terakhir, seseorang harus memiliki motivasi untuk meniru perilaku tersebut. Motivasi bisa berupa penguatan eksternal (hadiah, pujian) atau penguatan internal (kepuasan diri).

**Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemodelan**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun