Mohon tunggu...
Hofifah Baiq
Hofifah Baiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kognitif Anak Menurut Teori Jean Piaget

19 November 2024   16:08 Diperbarui: 19 November 2024   16:14 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

**Kognitif Anak Menurut Teori Jean Piaget**

Teori kognitif anak menurut Jean Piaget adalah salah satu teori perkembangan psikologi yang paling berpengaruh dalam memahami bagaimana anak-anak berpikir, memproses informasi, dan mengembangkan pengetahuan mereka. Piaget, seorang psikolog asal Swiss, mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi dalam empat tahap utama yang saling berhubungan dan berlangsung secara berurutan. Setiap tahap menunjukkan cara berpikir anak yang berbeda sesuai dengan usia dan kematangan kognitifnya. Piaget menyatakan bahwa anak-anak bukan hanya miniatur orang dewasa, melainkan mereka membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman langsung dengan dunia sekitar.

**Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget**

1. **Tahap Sensori-Motor (0-2 tahun)**  

Pada tahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan kognitif mereka melalui interaksi langsung dengan lingkungan fisik mereka. Mereka belajar mengenali objek melalui panca indera dan mulai memahami konsep permanensi objek, yaitu bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat. Sebagai contoh, ketika bola digulingkan dan tersembunyi, anak yang sudah menguasai permanensi objek akan mencari bola tersebut. Ini merupakan pencapaian penting dalam perkembangan kognitif anak, karena menunjukkan kemampuan mereka untuk membentuk representasi mental tentang dunia di sekitar mereka.

2. **Tahap Praoperasional (2-7 tahun)**  

Anak-anak pada tahap ini mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk berpikir dan berkomunikasi. Mereka dapat mengingat gambar, kata, dan simbol untuk mewakili objek atau peristiwa. Namun, pemikiran mereka masih bersifat egosentris, yaitu mereka cenderung melihat dunia dari perspektif mereka sendiri dan sulit untuk memahami pandangan orang lain. Selain itu, pemikiran anak-anak pada tahap ini juga belum terorganisasi dengan baik, sehingga mereka kesulitan untuk memahami konsep-konsep seperti konservasi (jumlah yang sama meskipun bentuknya berubah) atau hubungan sebab-akibat yang lebih kompleks.

3. **Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)**  

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara lebih logis dan terstruktur, tetapi masih terbatas pada objek atau situasi konkret yang mereka alami langsung. Mereka mulai menguasai konsep-konsep seperti konservasi, klasifikasi, dan urutan. Sebagai contoh, mereka dapat memahami bahwa jumlah air tetap sama meskipun dituangkan dari gelas tinggi ke dalam gelas yang lebih rendah. Anak-anak pada tahap ini juga dapat melakukan operasi mental, seperti menghitung, mengelompokkan, dan mengurutkan objek, namun mereka masih kesulitan dengan konsep yang lebih abstrak.

4. **Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas)**  

Pada tahap ini, anak mulai dapat berpikir abstrak dan logis mengenai situasi hipotetis, serta mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara yang lebih sistematis. Pemikiran mereka tidak lagi terbatas pada objek konkret, tetapi bisa melibatkan konsep-konsep yang lebih kompleks, seperti teori ilmiah atau masalah moral. Anak-anak pada tahap ini mampu berpikir secara deduktif, membuat hipotesis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun