Memang benar kehidupan manusia itu akan selalu menjadi misteri. Jodoh, rejeki, hingga maut menjadi hak prerogatif Sang Khalik.Â
Hari ini genap satu tahun saya kembali melanjutkan mimpi karir saya setelah memutuskan untuk menjalani career break selama hampir empat tahun, karena harus menjalani peran sebagai pendamping diplomat. Cerita mengenai serba serbi sebagai pendamping diplomat ini, pernah saya tulis disini.
Bukan hal yang mudah saat memutuskan career break, walaupun memang sejak awal membina rumah tangga sudah mengetahui konsekuensi yang akan dihadapi sebagai pendamping diplomat. Apalagi kalau bicara budaya di Indonesia yang masih mengakar budaya patrilinealnya. Dan memang secara data pun yang banyak memutuskan untuk melakukan career break adalah perempuan.Â
Survey yang dilakukan LinkedIn tahun 2022 menyebutkan 64% perempuan pernah memutuskan untuk melakukan career break dengan alasan mengurus keluarga. Dan alasan itu juga yang menjadi alasan utama ketika memutuskan untuk career break, untuk menjadi bapak rumah tangga.
Berdasarkan pengalaman yang saya jalani, career break tidak semenakutkan yang dibayangkan. Dalam artian, saat menjalani career break saya tetap bisa melakukan banyak aktivitas yang sesuai passion saya, bahkan saya bisa mempelajari banyak hal baru.Â
Lalu, apa saja sih yang seharusnya dilakukan saat menjalani career break? Berikut beberapa tips berdasarkan pengalaman yang saya lalui.
Tetap beraktivitas sesuai passion
Career break hanya menghentikan kita dari pekerjaan rutin di perusahaan. Kita jadi tidak terikat lagi dengan sebuah perusahaan. Tapi kita tetap bisa beraktivitas khususnya yang sesuai passion.Â
Selama career break, saya menyalurkan passion saya melalui tulisan. Karena buat saya menulis adalah bentuk self-healing yang memberi kepuasan batin, apalagi ketika tulisan kita bisa menggugah perasaan orang lain seolah terbawa ke dalam tulisan kita.
Buat portfolio