Seperti halnya batik, diplomasi kuliner dapat dilakukan tidak terbatas pada acara KBRI saja, namun juga bisa dilakukan dalam keseharian. Misalnya dengan mengundang mitra kerja suami/istri ke rumah dan menyajikan hidangan khas Indonesia.
Menjadi Pengajar Bahasa Indonesia
Di beberapa KBRI, rutin menyelenggarakan kegiatan kursus bahasa Indonesia untuk warga negara asing. Para pendamping yang memiliki latar belakang ilmu pendidikan atau linguistik tentu bisa mendukung KBRI dengan menjadi pengajar.Â
Kesempatan bertemu dengan para peminat dan pecinta bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan Indonesia melalui bahasa.
Beragam kegiatan diplomasi yang dilakukan para pendamping tentunya atas koordinasi dan kerjasama dengan KBRI yang menempatkan pendamping sebagai mitra strategis guna mendukung KBRI dalam membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan.
Menjalani peran sebagai pendamping diplomat tentu bukan hal yang mudah. Terlebih ketika sudah terbiasa dengan rutinitas bekerja namun sebagai pendamping diplomat dihadapkan pada situasi tidak diperbolehkan untuk bekerja di negara akreditasi, maka kontribusi dan peran aktif pendamping dalam kegiatan diplomasi khususnya seni dan budaya dapat menjadi media bagi para pendamping untuk tidak hanya sekedar berperan dibalik layar namun juga didepan publik.
Peran aktif yang dilakukan para pendamping diplomat tentunya akan memberikan pelajaran dan pengalaman berharga, bagaimana sebagai seorang pendamping tetap dapat mengembangkan kompetensi dirinya dan memberi manfaat bagi orang lain, khususnya bagi bangsa dan negara. Â
Salam dari Praha!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H