Mohon tunggu...
HIDAYAH RAHMAD
HIDAYAH RAHMAD Mohon Tunggu... Lainnya - -HnR-

Pekerja Profesional dan Interpreter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berceritalah untuk Anak Kita

29 Mei 2020   17:03 Diperbarui: 8 Juni 2020   16:07 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksara sedang menikmati buku ceritanya

Ada satu tradisi baik yang diturunkan oleh para generasi terdahulu kepada kita, yaitu bercerita atau mendongeng. Kegiatan rumahan yang sering orangtua lakukan bersama anak-anaknya. Kegiatan bercerita antara orangtua dan anaknya sangat dianjurkan karena banyak manfaatnya, seperti membangun kedekatan (bonding) dan melejitkan imajinasi, serta meningkatkan kemampuan verbal seorang anak.

Kegiatan bercerita juga sering dijadikan rutinitas pengantar tidur oleh para orangtua. Seperti kisah seorang ayah yang menemukan cara unik dan efektif untuk membuat anaknya yang berusia lima bulan tertidur. 

Apa yang ayah tersebut lakukan memang di luar kebiasaan kita sehari-hari, yaitu dengan menceritakan segala hal tentang pekerjaan atau apa saja yang dikerjakannya selama di kantor. Dengan kebiasaan ini ayah tersebut bisa mengantarkan anaknya untuk cepat tertidur setelah cara-cara menidurkan anaknya selama ini tidak pernah berhasil.

Banyak orang tua yang berpikir bahwa membacakan cerita untuk anak sebaiknya dimuali saat anak sudah mulai memiliki kemampuan untuk menerima informasi dengan baik. Menurut para ahli kemampuan memori seorang anak untuk merekam beberapa kabar berita atau kejadian yaitu pada usia 4-6 tahun, yang artinya di fase usia tersebut anak akan mengerti setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. 

Akan tetapi, ada satu hal yang perlu orangtua ketahui bahwa kegiatan bercerita ini bukan sekedar ditujukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada anak, yang mensyaratkan pendengarnya (si anak) harus memiliki kemampuan reseptif yang baik. Lebih dari itu, sebenarnya kegiatan bercerita kepada anak dapat pula menjadi sarana menstimulasi kemampuan dasar anak di fase perkembangan paling awal seperti fokus mendengar, mengenal suara, interaksi sosial dan sebagainya. Jadi membiasakan bercerita dengan anak sebaiknya dimulai dari usia sedini mungkin. 

Saya pernah mencoba untuk rutin membacakan cerita kepada bayi kami, Aksara, yang waktu itu baru berusia 3 bulan. Meskipun saya memahami bahwa untuk bayi seusianya, kemampuan berinteraksi dengan orang lain masih sangat terbatas. Akan tetapi dari respon yang dia berikan melalui kontak matanya dapat terlihat bahwa dia memiliki atensi ketika ada sesuatu yang dikomunikasikan kepadanya. Sesekali matanya mencari sumber suara yang dia dengar, kemudian mencoba fokus, dan terus melihat sambil mendengar.

Membacakan cerita kepada anak usia dini dapat membantu meningkatkan kemampuan mendengar bagi si anak. Mendengar adalah kemampuan dasar yang sangat penting dalam fase tumbuh kembang seorang anak, yang menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan keterampilan dalam bersosialisasi dengan sekitarnya.  

Kemampuan mendengar yang baik dapat menjadi stimulan bagi seorang bayi untuk menumbuhkan kemampuan lainnya, seperti mengeluarkan kata-kata pertama meskipun belum bermakna, yang sejatinya adalah fase awal sebelum mereka fasih berbicara, membaca, menulis, dan menyimak sesuai dengan tahap perkembangan anak dan usianya nanti.

Terakhir dan tidak kalah pentingnya, kegiatan bercerita adalah satu upaya bagi kita untuk saling mendekat secara fisik satu sama lain. Dalam lingkup yang paling kecil, keluarga misalnya. Kedekatan seorang ayah dengan anaknya, atau ibunya dapat dibangun melalui aktivitas ini. Aktivitas sederhana yang sangat mudah untuk kita, para orangtua lakukan di ujung hari, sebelum membacakan doa untuk mengantarkan tidur mereka.

Hari ini, seperti biasanya anak kecil itu antusias mendengarkan ibunya bercerita setelah sebelumnya terlihat "sibuk" dengan segala aktivitasnya.

Untuk saat ini, mungkin dia belum bisa mencerna setiap kalimat yang diucap, atau menikmati kisah yang diceritakan. Tetapi kami sebagai orangtua akan terus bercerita untuknya. Mengabarkan kisah sederhana tentang apa pun yang ada di dunia ini. Tentu dengan kata-kata dan pengetahuan yang serba terbatas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun