Mohon tunggu...
Nurhanita Ramadani
Nurhanita Ramadani Mohon Tunggu... -

Berjuang di jalan ALLAH..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemahaman Penguasaan Bahasa:Mengidentifikasi Akar dari Bahasa

21 November 2013   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap orang yang menghabiskan waktu bersama anak – anak akan mengenali setiap langkah yang mereka buat dalam perkembangan bahasasepanjang masa kanak – kanak. Meskipun demikian, alasan bagi perkembangan yang cepat ini sangat jauh dari nyata. Para Psikolog telah menawarkan dua penjelasan utama: satu penjelasan berdasarkan teori belajar dan penjelasan yang lain berdasarkan pada proses bawaan.

Pendekatan Teori Belajar: Bahasa Sebagai Kecakapan yang Dipelajari. Pendekatan teori belajar menyebutkan bahwa penguasaan bahasa mengikuti prinsip – prinsip penguatan dan pengkondisian yang ditemukan oleh para Psikolog yang melakukan pembelajaran. Misalnya, seorang anak yang mengucapkan “mama” mendapatkan pelukan dan pujian dari seorang ibu, yang memperkuat perilaku mengucapkan “mama” dan membuat pengulangan perilaku ini semakin mungkin dilakukan. Pandangan ini menunjukan bahwa anak – anak pertama kali belajar untuk berbicara dengan mendapatkan hadiah karena mengeluarkan suara yang mendekati kata tertentu. Terakhir, melalui proses membentukan, bahasa menjadi semakin mirip dengan ucapan orang dewasa (Skinner, 1957; Ornat & Gallo, 2004).

Pendekatan Nativis; Bahasa sebagai Kecakapan Bawaan. Mengacu pada masalah yang dihadapi oleh pendekatan teori belajar bagi penguasaan bahasa, ahli bahasa Noam Chomsky(1968, 1978, 1991) memberikan suatu alternatif baru. Chomsky berpendapat bahwa manusia dilahirkan dengan kemampuan berbahasa bawaan yang terutama berfungsi sebagai suatu fungsi kematangan. Menurut pendekatan nativis tentang bahasa darinya, semua bahasa di dunia memiliki struktur dasar yang sama yang disebut dengan tata bahasa universal. Chomsky menyebutkan bahwa otak manusia memiliki sistem saraf, alat penguasaan bahasa yang tidak hanya membuat kita memahami struktur bahasa yang digunakan, namun juga memberikan strategi dan teknik – teknik untuk mempelajari karakteristik unik dari bahasa ibu kita (McGolvray, 1004; Lidz & Gleitman, 2004; White, 2007). Chomsky menggunakan konsep alat penguasaan bahasa sebagai suatu metafor, dan ia tidak mengidentifikasi suatu area diotak yang tidak memiliki alat ini. Meskipun demikian, bukti yang dikumpulkan oleh para ilmuan saraf menunjukkan bahwa kemampuan untuk menggunakan bahasa, yang merupakan suatu kemajuan evolusioner yang disignifikan dalam hidup manusia, terkait dengan perkembangan neurologi tertentu (Sakai, 2005; Sahin, Pinker, & Halgren, 2006; Willems & Hagoort, 2007)

Pendekatan Interaksionis. Untuk menengahi kedua pandangan yang berbeda tersebut, banyak teoritikus mengambil pendekatan interaksionis bagi perkembangn bahasa. Pendekatan ini menyatan bahwa perkembangan bahasa dihasilkan melalui suatu kombinasi dari predisposisi yang ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan sekitar yang membantu mengajarkan bahasa. Secara khusus, pendekatan interksionis ini menyebutkan bahwa alat penggunaan bahasa di otank yang disebutkan oleh Chomsky dan para ahli genetika bertindak sebagai perangkat keras untuk penguasaan bahasa kita, sementara kontak bahasa di lingkungan yang diobservasi oleh para teoritikus belajar membuat kita dapat mengembangkan perangkat lunak yang sesuai. Namun, masalah mengenai bagaimana bahasa dikuasai tetap menjadi pembicaraan yang menarik (Pinker & Jackendoff, 2005; Hoff, 2008; Waxman, 2009).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun