Mohon tunggu...
Nurhanita Ramadani
Nurhanita Ramadani Mohon Tunggu... -

Berjuang di jalan ALLAH..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berpikir

5 Desember 2013   14:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, zara mengikuti diklet sebuah UKM di salah satu Universitas di Kota Malang. Dalam diklat UKM tersebut ada beberapa rangkaian kegiatan yang cukup membuat otak berfikir. Kegiatan pertama itu diklat forum, dan dalamnya para anggota harus mengerjakan tugas yang telah ditentukan oleh panitia. Tugasnya ada dua macam yaitu, tugas dirumah dan tugas untuk meresum para pemateri yang sedang ceramah. Sebelum mauk kedalam ruangan semua tugas rumah di cek satu – persatu oleh panitia, jika tidak mengerjakan akan hukum. Ditengah kesibukan kuliah ditambah tugas – tugas yang membuat semakin pusing. Sebagai mahasiswa baru, zara belum bisa memenejemen waktu belajarnya dengan baik. Dia pun berfikir bagaimana caranya agar tugas cepat selesai. Akhirnya beramadengan teman – temanya mencari di internet dan satu tugas untuk semuanya hanya saja letak dan penulisanya yang diganti.

Sampai di kampus, panitia berteriak – teriak agar para anggota mengeluarkan tugasnya. Salah satu teman zara sebut saja rani, dia kurang satu membahasan untuk tugasnya, akhirnya dia memberi judul yang belum dia bahas ke materi yang bukan seharusnya. “Sungguh melelahkan sekali” katanya..

Potongan cerita diatas adalah sedikit contoh dari berfikir, tanpa kita sadari apapun yang kita lakukan tidak akan lepas dari proses berfikir. Dalam realitas “berfikir” merupakan istilah umum dari pemrosesan informasi. Dengan demikian, berfikir tentang pemikiran, atau yang biasa disebut pemikiran-meta, mungkin menjadi satu tugas yang sulit ditanggulangi, karena melibatkan keseluruhan dari otak.

Berfikir adalah proses membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi menttal yang mencangkup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas dan kecerdasan. Definisi umum dari berfikir mungkin dapat memecahkan beberapa konfik. Ada tiga ide dasar tentang berfikir; (1) berfikir adalah kognitif – terjadi secara “internal”, dalam pemikiran – namun keputusan diambil lewat perilaku. Pemain catur dikatakan berfikir dalam menentukan pergerakanya. (2) berfikir adalah proses melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif. ketika pemain satur sedang menentukan gerakan, memori masa lalu berkombinasi dengan memori masa sekarang untuk mengubah pengetahuanya akan situasi. (3) berfikir bersifat langsung dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah langsung ataulanhsung menuju pada solusi. Pargerakan catur selanjutnya dalam pemikiran pemainya, langsung menuju kepada memenangkan pertandingan. Tidak semua tindakan berhasil, namun namun biasanya dalam pemikiran pemain, semua tindakan tersebut langsung menuju pada solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun