Persoalan Jakarta International Stadium ini sebenarnya cukup sederhana untuk diurai, yaitu hanya dengan melihat Anies Baswedan sebagai "pencipta"nya. Politis? Jelas. Terlebih ada isu pemenang tender saat ini yaitu Karya Prima yang merupakan saingan dari Lestarindo (pemenang tender sebelumnya).
Sebagai pemenang tender yang baru, tentu KP ingin ada proyek yang nilainya besar, seperti perbaikan rumput JIS yang katanya akan menelan biaya sebesar Rp 6 miliar. Isu persaingan antara Lestarindo dan KaryaPrima pun sempat dibahas pada beberapa portal media massa.
Namun, bagaimana jika Ahok sebagai "pencipta"nya? Tentu akan terjadi hal yang serupa, di mana sedikit saja celah kesalahan akan di-blow up habis-habisan.
Di sisi lain, ada yang lebih parah dari politisasi sebuah "karya", yaitu adanya korupsi di dalamnya.
Di media sosial sempat viral desain awal JIS dan RAB (Rencana Anggaran Biaya), yang disebut bahwa JIS tidak sesuai desain awalnya. Nah, yang patut dipertanyakan di sini ialah, apakah RAB sesuai dengan biaya operasional selama pembangunan? Apakah alokasi dana yang disetujui sesuai dengan RAB?
Seperti halnya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, yang mana Indonesia mengalami tekor imbas kenaikan harga barang maupun beban operasional selama produksi. Nah, bagaimana jika pembangunan JIS juga mengalami hal yang sama? Alih-alih tekor, pembangunan JIS harus disesuaikan dengan cost yang ada demi menghindari kelebihan biaya.
Lantas, hubungan korupsi dan RAB apa?
Pada faktanya, setiap proyek dari Pemerintah (atau swasta) pasti terjadi perilaku korupsi. Nah yang jadi pertanyaan, bisakah Pemerintah mengusut perilaku korupsi pada pembangunan JIS? Bisakah Pemerintah menyajikan bukti korupsi di JIS?
Jika memang renovasi JIS tidak ada kaitannya dengan politik dan persaingan antar pemenang tender, maka sebaiknya Pemerintah membuktikannya agar tidak terkesan ingin menjegal Anies Baswedan dalam pertarungan pada Pemilihan Presiden mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI