Mungkin kemarin malam adalah mimpi terindah buatku, setelah sekian lama Aku memohon kepada waktu, bercerita tentang rindu yang selalu mengusik ketenanganku.
Tiba-tiba Kamu datang, melemparkan senyumanmu, menyentuh pundakku yang kian rapuh. Sentuhan itu, Aku bahkan sudah lupa bagaimana rasanya ketika dulu kau menggodakuÂ
Aku menangis, saking senangnya melihatmu. Aku tersentuh, betapa baiknya waktu mendatangkanmu. Aku bahkan tak bisa berkata apapun, hingga tak Aku sadari, kau mampu membius segala risau dan penat di dadaku.
Kau tahu? Rasanya Aku ingin tertidur selamanya, berdua denganmu sepuas dahagaku yang tak ada ujungnya. Tak ada yang menyenangkan selain denganmu, sayang. Aku bahkan sudah tak memikirkan apapun selain Kamu!
Sampai sekarang Aku masih ingat, betapa manisnya wajahmu, senyummu, matamu, dan semua perlakuan yang kau beri. Tak ada yang sempurna selain berada di sampingmu, pujaanku.
Aku bahkan sangat marah, kenapa waktu membangunkanku di saat Aku masih bersuka ria denganmu.
Dengarlah, manisku, datanglah padaku sekali lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H