Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penyakit Kesalahan Berpikir bagi Masyarakat di Indonesia

27 Oktober 2020   16:07 Diperbarui: 27 Oktober 2020   16:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas sumber daya manusia di Indonesia memang pada kenyataannya tertinggal dari banyak negara lain, termasuk dalam urusan literasi dan juga sains. Hal ini sungguh disayangkan mengingat saat ini banyak negara yang sedang bersaing dalam hal penelitian, salah satunya soal eksplorasi luar angkasa. 

Fakta yang bisa Saya sajikan untuk mendukung argumen Saya yaitu, ketika ada berita yang memuat judul "RI Mulai Cari Alien dan Tempat Tinggal Layak Huni di Luar Bumi 2021". 

Sebuah berita yang cukup mengesankan bagi Saya, mengingat penelitian di Indonesia sampai hari ini belum ada perkembangan yang signifikan. Bahkan, dulu sempat ada 24 tempat penelitian yang ditutup hingga digabungkan dengan tempat penelitian di daerah lain, karena minimnya anggaran dana yang digelontorkan oleh Pemerintah. 

Namun respon yang Saya lihat atas berita baik itu justru mengejutkan. Banyak netizen yang justru mencibir langkah maju yang akan dilakukan oleh Indonesia dalam hal penelitian luar angkasa.

Dilansir dari CNN Indonesia pada selasa (27/10), Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengatakan akan melakukan penelitian untuk mendeteksi dan karakterisasi planet di luar tata surya, atau exoplanet pada 2021. 

Rhorom Priyatikanto mengatakan, penelitian itu sudah berada dalam rencana strategis penelitian LAPAN. Dalam strategi itu, salah satunya Indonesia akan memulai untuk mencari kehidupan lain (alien) dan tempat layak huni selain bumi. Selain itu, LAPAN mengatakan akan memulai studi fenomena transien, exoplanet merupakan salah satu bentuk fenomena transien.

Objek-objek transien adalah benda langit yang tidak tetap cahayanya, muncul dengan tiba-tiba dan berangsur-angsur menghilang kembali. Definisi ini mencakup objek-objek seperti nova, supernova, semburan sinar gamma (GRB), dan suar AGN atau suar yang dilepaskan oleh inti galaksi aktif. 

Perburuan exoplanet memang telah dilakukan oleh peneliti dari berbagai negara, namun Indonesia belum memulai perburuan ini meski telah memiliki lembaga antariksa LAPAN.

Sebuah kemajuan yang membanggakan menurut Saya, karena Saya sendiri telah lama menantikan eksplorasi-eksplorasi semacam ini. Selain sering mengamati hal-hal seputar sosial-budaya, Saya juga sering memburu informasi mengenai kemajuan teknologi di seluruh dunia. 

Betapa sedihnya saat itu, di saat negara lain tengah disibukkan oleh penelitian luar angkasa, masyarakat Indonesia masih ribut seputar perbedaan pilihan politik dan agama. 

Namun, respon dari netizen Indonesia soal rencana penelitian exoplanet itu, semakin membuat Saya sedih karena respon-respon itu penuh dengan kesalahan berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun