Hai, sudah lama kita tak saling bicara, tak lagi bertatap muka. Apa kabar, manisku? Sosok yang dulu selalu hadir ketika Aku terjatuh, gelisah, dan butuh pertolongan. Sosok yang dulu senantiasa mengagumiku. Sosok yang dulu melelapkan amarahku.
Aku mencoba mengingat, tapi memoriku telah rusak. Sehebat badai petir Aku mengingatmu, tapi selalu kalah oleh pecundang hina. Tak terbayang, betapa lelah ini mengejar bayangmu, yang kian lama kian samar, dan menjauhiku. Betapa lara ini merasuki nadi hingga jantungku, membuatku terkapar tanpa tenaga, tanpa apapun.
Lihatlah, betapa terkoyak-koyak jasad ini mencarimu, yang ke mana pun Aku pergi, tak jua nampak kasih sucimu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI