Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mati Ingatan

30 Agustus 2020   21:47 Diperbarui: 30 Agustus 2020   21:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, sudah lama kita tak saling bicara, tak lagi bertatap muka. Apa kabar, manisku? Sosok yang dulu selalu hadir ketika Aku terjatuh, gelisah, dan butuh pertolongan. Sosok yang dulu senantiasa mengagumiku. Sosok yang dulu melelapkan amarahku.

Aku mencoba mengingat, tapi memoriku telah rusak. Sehebat badai petir Aku mengingatmu, tapi selalu kalah oleh pecundang hina. Tak terbayang, betapa lelah ini mengejar bayangmu, yang kian lama kian samar, dan menjauhiku. Betapa lara ini merasuki nadi hingga jantungku, membuatku terkapar tanpa tenaga, tanpa apapun.

Lihatlah, betapa terkoyak-koyak jasad ini mencarimu, yang ke mana pun Aku pergi, tak jua nampak kasih sucimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun