Di langit banyak bintang. Banyak pula namanya. Di langit bukan hanya ada bintang. Matahari, bulan, meteor, hujan, dan mungkin masih ada banyak lagi.
Di udara bukan hanya ada angin. Ada debu, bahkan sampah. Di laut ada banyak ikan. Banyak juga jenisnya. Bahkan di dalam laut ada danau, sungai.
Di bumi bukan hanya ada manusia. Hewan, tumbuhan, bahkan metafisika.
Tapi di langit, semuanya menyatu. Tapi di laut, semuanya menyatu. Tapi di udara, semuanya menyatu. Walau mereka berbeda-beda.
Lain laut lain bumi. Lain udara lain bumi. Lain langit lain bumi.
Di bumi yang berbeda dipandang beda. Diperlakukan beda. Dinilai beda. Bahkan dimusuhi.
Di bumi saling merasa benar. Saling merasa hebat. Saling merasa kuat. Saling merasa berjasa.
Mungkin Tuhan sengaja menciptakan bumi. Sebagai arena pertarungan. Sebagai arena unjuk kekuatan. Sebagai arena pemuasan.
Entah maksudnya apa. Jika menjadi manusia saja tidak bisa. Kenapa paling merasa bercumbu di surga. Padahal apa itu surga, tidak ada yang tahu.
Mungkin saja di surga tidak ada manusia. Dan dikhayalnya, untuk membendung rasa kecewa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI