Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Nestapa

8 Agustus 2020   19:13 Diperbarui: 8 Agustus 2020   19:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang pernah memanggilku pelacur, "hei kau jalang sialan". Seseorang pernah menghakimiku, "dasar anak haram".

Sesekali hati ini teriris. Asa ini tersayat. Bahkan dunia seakan kiamat.

Aku terus berjalan, dan terus mendengar, "anjing kau". Aku terus melangkah, tak ku hiraukan air berjatuhan, "cuih, cuih. Najis kamu manusia!".

Pernah aku merasa putuh asa. Hidup tiada guna. Cerca terus melekat. Duka terus menjerat.

Tapi aku sadar. Tiada guna membalas. Tiada penting mendendam.

Karna tujuan ku hidup bukan mereka. Bukan membuat mereka bangga. Tapi membuat kedua orang tuaku tersenyum bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun