Maka dari itu, komunikasi terapeutik terhadap pasien autisme tentunya memerlukan kesabaran, empati, dan pemahaman yang mendalam mengenai hal yang dibutuhkan oleh mereka. Dengan menggunakan teknik pendekatan dan cara berkomunikasi yang tepat, tenaga kesehatan dan keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kemampuan komunikasi pasien. Pada akhirnya, pendekatan ini tidak hanya membantu pasien dalam menjalani kehidupan sehari-hari saja, tetapi juga memperkuat hubungan interpersonal yang bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H