Mohon tunggu...
Himmatul Ulya
Himmatul Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Nama lengkap saya Himmatul Ulya, saya biasa dipanggil dengan nama Lya. Saya saat ini merupakan mahasiswa program studi S1 keperawatan di Universitas Airlangga. Sebelumnya menempuh pendidikan SMA di Lamongan, dari jenjang tersebut banyak pengalaman-pengalaman yang telah saya jalani seperti menjadi pengurus inti MPK dan ekstrakurikuler PMR. Hal tersebut menjadikan saya menguasai beberapa softskill seperti public speaking saya yang semakin terlatih serta saya mudah berbaur dengan banyak orang. Saya memiliki hobby sejak kecil yaitu menyanyi ataupun mendengarkan musik, dengan hal tersebut saya dapat menjernihkan pikiran apabila pikiran saya sedang kacau.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pendekatan Komunikasi Terapeutik Yang Efektif Pada Pasien Autisme

8 Januari 2025   01:08 Diperbarui: 8 Januari 2025   01:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Komunikasi terapeutik adalah salah satu aspek penting dalam perawatan pasien, termasuk pasien dengan gangguan spektrum autisme (GSA). Autisme merupakan kondisi neurodevelopmental yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Oleh karena itu, selaku penulis yang merupakan mahasiswa rumpun kesehatan tertarik untuk mempublikasi bagaimana pendekatan komunikasi yang tepat dapat membantu pasien autisme merasa lebih nyaman dan dimengerti, sekaligus mendukung perkembangan kemampuan sosial dan emosional mereka.

Memahami Kebutuhan Unik Pasien Autisme
Setiap individu yang mengalami autisme memiliki karakteristik dan kebutuhan yang unik. Beberapa mungkin kesulitan memahami bahasa verbal, sementara yang lain bisa merasa kewalahan dengan rangsangan sensorik. Penting bagi tenaga kesehatan, terapis, maupun keluarga untuk mengenali pola komunikasi yang tepat kepada pasien agar dapat menyesuaikan pendekatan yang akan dilakukan.

Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik untuk Pasien Autisme
1. Membangun kepercayaan kepada pasien yang akan ditangani
Langkah pertama dalam komunikasi terapeutik adalah menciptakan rasa aman. Pada langkah ini gunakan pendekatan yang konsisten, ramah, dan tidak mengintimidasi pasien. Hindari gerakan atau nada suara yang tiba-tiba, karena hal ini dapat memicu kecemasan pada pasien autisme.

2. Menggunakan bahasa yang sederhana
Pilihlah kata-kata yang jelas dan sederhana. Hindari penggunaan idiom atau metafora yang sulit untuk dimengerti. Misalnya, daripada mengatakan, "Kamu harus angkat kaki," lebih baik katakan, "Ayo kita pindah ke ruangan lain."

3. Mengoptimalkan komunikasi nonverbal
Banyak individu yang mengalami autisme lebih responsif terhadap komunikasi nonverbal seperti ekspresi wajah, gestur, atau gambar. Dengan menggunakan alat bantu visual, seperti kartu bergambar juga dapat mempermudah penyampaian pesan kepada pasien.

4. Memberikan waktu kepada pasien untuk merespons
Pasien autisme mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk memproses informasi yang didapatkan. Bersabarlah dan hindari terburu-buru untuk meminta jawaban. Sebaiknya, diam sejenak setelah berbicara agar bisa memberi ruang bagi mereka untuk memahami dan merespons.


5. Menghormati preferensi sensorik
Beberapa pasien autisme memiliki sensitivitas sensorik yang tinggi. Pastikan lingkungan komunikasi nyaman dan minim distraksi, seperti suara bising atau cahaya terang sehingga dapat mengganggu fokus mereka.

Teknik Spesifik dalam Komunikasi Terapeutik
1. Pendekatan visual
Menggunakan visual schedule atau gambar untuk menjelaskan langkah-langkah dalam aktivitas sehari-hari sangat membantu. Misalnya, gambar yang menunjukkan urutan mencuci tangan dari membuka keran hingga mengeringkan tangan.

2. Penerapan social stories 
   Social stories adalah narasi pendek yang dirancang untuk membantu pasien memahami situasi sosial tertentu. Misalnya, cerita sederhana tentang bagaimana menyapa orang lain dengan sopan.

3. Interaksi Berbasis Minat  
 Menggunakan topik atau objek yang diminati oleh pasien agar dapat mempermudah komunikasi. Misalnya, jika pasien menyukai kereta api, gunakan kereta api sebagai alat untuk menjelaskan konsep atau instruksi tertentu.

Manfaat dari Pendekatan yang Tepat
Pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dapat memberikan berbagai manfaat, seperti:  
a. Mengurangi kecemasan dan perilaku yang menantang.  
b. Meningkatkan kemampuan interaksi sosial.  
c. Membangun hubungan yang lebih baik antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan.  
D. Membantu pasien merasa dihargai dan dimengerti.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun