Mohon tunggu...
ELSA UIN MALANG
ELSA UIN MALANG Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Informasi HMPS-SI UIN Malang

Hi, Hi!!! welcome to the official blog of English Letters Student Association (ELSA) On Activity part of HMPS-SI. Here we will present updated news from events held by our department. We hope you all enjoy it.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Baru Sastra Inggris Meradang: Pesona 10 Juta Rupiah Tidak Sesuai Ekspektasi!

2 September 2024   22:34 Diperbarui: 2 September 2024   22:40 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora--(2/9/2024) Jeritan para mahasiswa, Tolong Dengar Kami!. Belakangan ini keresahan mulai melanda para mahasiswa baru program studi Sastra Inggris di Kampus 3, yang kecewa dengan fasilitas yang ada. Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris menggelar serap aspirasi melalui Google Form guna menampung berbagai keluhan, kritik, dan saran dari mahasiswa baru. 

Serap aspirasi ini menjadi langkah awal bagi himpunan mahasiswa untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa baru. Harapannya, suara mereka bisa didengar oleh pihak kampus, dan perbaikan segera dilakukan agar kualitas pendidikan dan fasilitas yang ada dapat ditingkatkan, sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Sebanyak 166 dari 167 mahasiswa Sastra Inggris 2024 mengisi form tersebut dengan berbagai ungkapan keresahan dan kekecewaan mereka. Banyak yang mengeluhkan kondisi fasilitas yang dianggap jauh dari standar, yang mana beberapa di antaranya menyampaikan keresahan mereka dengan amarah yang meluap. 

Bagaimana tidak? Biaya 10 juta rupiah yang mereka bayarkan tidak sebanding dengan kualitas fasilitas yang diterima. Berbagai permasalahan mulai dari fasilitas ma'had, kuliah reguler, hingga kegiatan ta'lim, mulai muncul ke permukaan. Masalah yang sering disorot adalah permasalahan fasilitas ma'had kampus 3 yang sering disebut dengan 'Pesona 10 Juta'.

"Air di Ma'had sudah 3 hari tidak bisa keluar jadi para santri terpaksa harus mandi di luar Ma'had bahkan ada yang sampai ke rumah warga dikarenakan kamar mandi di wilayah kampus 3 terbatas, lift sudah seminggu rusak, makanan di kantin harga dan porsi tidak sesuai dan jenis makanannya pun terbatas," keluh salah seorang mahasiswa baru yang merasa biaya yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan fasilitas yang mereka dapatkan.

Permasalahan air mati sering kali dikeluhkan oleh mahasiswa baru tiap tahunnya, baik di kampus 1 maupun kampus 3 saat ini. Beberapa mahasiswa ada yang sampai membeli air gallon yang mana digunakan untuk mandi dan ada juga yang memilih untuk tidak mandi alih-alih membeli air gallon dikarenakan lumayan mahal. 

Sungguh miris. Apakah biaya 10 Juta tidak cukup untuk mengcover biaya pembenaan saluran air di kampus 3 yang mana hanya terdapat 2 ma'had saja? Ataukah uang hanya berputar pada pembangunan gedung-gedung baru? Atau mungkin uang hanya berputar pada fokus pengecatan bangunan atau gerbang yang akan menuju kampus 3? Belakangan ini pun desas-desus lift yang berada di ma'had kampus 3 mengalami perbaikan dikarenakan rusak. Apakah 10 Juta tersebut juga tidak bisa mengcover biaya perawatan dan perbaikan lift? Who knows.

Apakah berhenti pada kedua permasalahan besar itu? Tentu saja tidak, permasalahan Wi-Fi yang tak tersebar merata di area kampus 3, mahalnya harga makanan kantin, dan tidak adanya mesin ATM pun tak luput dari sorotan masalah yang timbul dan menjadi masalah yang lumayan crusial, bagaimana tidak? 

Mengingat letak kampus 3 yang berada di daerah yang lumayan terpencil dan jauh dari 'peradaban' kota tentu saja sangat menyulitkan mahasiswa baru disana. Mengingat jarak yang jauh, lokasi yang lumayan terpencil dan akses jalan yang bisa dibilang sangat buruk tentu saja tidak memungkinkan mahasiswa disana bolak-balik memesan ojek online atau memesan makanan lewat aplikasi online. Harga memang jauh lebih murah, tetapi ongkirnya akan sangat mahal. Dan kalau saja driver mau mengantar kesana, jika tidak?

Tuntutan akan peningkatan fasilitas ini mencerminkan keinginan mahasiswa untuk mendapatkan hak mereka dan pengalaman belajar yang optimal sesuai dengan biaya yang telah mereka keluarkan. Kini, bola keputusan berada di tangan pihak kampus untuk menindaklanjuti keluhan-keluhan ini dan memastikan bahwa mahasiswa merasa didengar dan dihargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun