Desa ini menjadi berkah bagi penduduk di dalamnya. Bagaimana tidak? Desa ini merupakan salah satu penghasil komiditi kopi terbesar di kabupaten Jember. Namun, terdapat beberapa kendala dalam proses pemasaran maupun penjualan dari komoditi ini, seperti kurangnya pemahaman mengenai penetapan harga pokok penjualan, penyusunan laporan keuangan hingga diversifikasi produk yang telah dihasilkan.
Pada hari Jum’at, (15/3) Tim Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) HMJA FEB UNEJ mengadakan sosialisasi dan visitasi ke Kantor Desa Karangpring guna memperkenalkan program pengabdiannya. Program pengabdian ini sebagai langkah perwujudan Tri dharma di lingkungan perguruan tinggi. Pengabdian ini mengangkat topik desa cerdas akuntansi yang linear dengan kompetensi mahasiswa pelaksana.
Kepala Desa Karangpring, Ahmad Sahri, S.Pd juga mendukung penuh program pengabdian ini. "Bagus mas, saya support terus jika itu untuk kepentingan ummat", tuturnya. Beliau juga menambahkan bahwa memang di Desa Karangpring ini mempunyai potensial kopi yang luar biasa, jadi apabila diimbangi dengan kemampuan life skill seperti penyusunan laporan keuangan, pengelolaan keuangan, literasi keuangan justru ini akan menambah keberkahan dan manfaat bagi penduduk sekitar.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa HMJA, Nur Kholik Aziz didampingi Ketua Ormawa HMJA, Aldi Agustriono juga menyampaikan akan segera melakukan pendekatan kepada masyarakat sebelum nantinya melakukan sosialisasi kegiatan secara resmi dan akan dilanjutkan pada program pengabdiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H