Pada Senin, 28 Oktober 2024, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ekonomi Universitas Jember mengadakan kajian rutin dengan tema "Mengukir Prestasi: Perjalanan Menjadi Wisudawan Terbaik." Kegiatan tersebut mengundang pemateri yang sangat berpengalaman yaitu Kak Rega Putra Kandiaz, S. E., yang merupakan wisudawan terbaik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis periode ke VI. Pada kegiatan tersebut susunan acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya karya W. R. Supratman, diikuti oleh Hymne HMI, dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Acara selanjutnya berupa pembukaan singkat oleh Kak Yogi Raya Pangestu, selaku Ketua Umum HMI KOMEK UNEJ. Dalam sambutanya, Kak Yogi menekankan bahwa HMI merupakan sebuah wadah yang dianalogikan sebagai sumur yang dapat menjadi fasilitator untuk pengembangan bakat setiap anggota HMI. Namun, beliau juga memperingatkan jika sumur itu tidak dimanfaatkan secara optimal maka potensi yang ada tidak akan tercapai secara maskimal. Pemuda merupakan tombak utama kekuatan negara, karakter yang kuat adalah kunci pengembangan diri menuju pertumbuhan. Mengutip Ir. Soekarno, Kak Yogi mengingatkan kembali mengenai kata-kata dari sang proklamator berupa beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Dari kata tersebut dapat ditegaskan bahwa pemuda merupakan golongan produktif yang sangat dibutuhkan di setiap zaman.
Pemaparan materi oleh Kak Rega dimulai dengan penjelasan mengenai pedoman perkaderan. Beliau menegaskan bahwa proses perkaderan dalam HMI harus bersifat berkelanjutan dalam tempo selamanya berbasis pembinaan. Kak Rega mengatakan bahwa karakter merupakan aspek fundamental yang harus diutamakan dan menjadi pegangan dalam diri setiap mahasiswa, karena karakter memiliki sifat akan dibawa di setiap langkah kita berpijak dan dengan karakter kita dapat menjadi apapun jika dipupuk dengan baik.
Dalam HMI, terdapat enam bidang atau mesin dasar yang menjadi fondasi pengembangan diri anggotanya. Pertama, bidang PPPA (P3A), yang berfokus pada pelayanan, seperti mentoring dan penguatan ilmu dasar perkuliahan, termasuk cara berargumen yang baik dengan didukung oleh teori dan fakta. Kedua, PTKP, yang berkaitan dengan aspek perkuliahan, organisasi, dan konsultasi salah satunya dalam pembuatan program kerja. Ketiga, KPP, yang berfokus pada kewirausahaan dan mitra kerja. Keempat, PP, pemberdayaan perempuan dan terakhir yaitu Adkes dan KBN yang merupakan bidang dengan pembahasan internal terkait organisasi di dalam HMI. Keenam mesin tersebut merupakan landasan penting bagi pengembangan diri setiap anggota HMI, dan berkontibusi signifikan terhadap kesuksesan Kak Rega dalam meraih segala impiannya di masa perkuliahan.
Kak Rega menekankan bahwa untuk menjadi mahasiswa terbaik, penting menyeimbangkan antara aspek akademik dan organisasi, dengan karakter yang kuat menjadi penekanan dalam pembahasan. Dalam hal akademik, akan lebih baik untuk mencapai target nilai tertinggi dalam semester awal tetapi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai di semester selanjutnya, mengingat materi perkuliahan semakin ke atas akan semakin mengerucut dengan asumsi bahwa semakin tinggi semester maka akan semakin kompleks materi. Oleh karena itu, sebaiknya semester awal dimanfaatkan dengan baik untuk memahami materi.
Konsep hal akademik tersebut dapat diterapkan menjadi sebuah konsep dasar dalam pragmatis mendapat nilai, sedangkan untuk mendapatkan ilmu yang dapat terpatri dalam memori dan diterapkan dalam hidup yang notabene sebagai lulusan sarjana perekonomian, Kak Rega merekomendasikan konsep belajar yang efektif menggunakan metode membaca, menulis, dan mencatat dengan hasil akhir berupa tes. Selain itu, terdapat kebijaksanaan dalam belajar, berupa pentingnya bertanya kepada orang yang berpengalaman.
HMI memiliki tujuan terbinanya insan akademis, pencpta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakata adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Dengan demikian, dapat diartikan nilai akademik harus menjadi salah satu prioritas dalam pertumbuhannya. Selain itu, keterlibatan dalam organisasi juga sangat penting. Salah satu cara untuk mengoptimalkan orientasi akademis dan organisasi yaitu dengan memanfaatkan segala lini, berupa membuat resolusi tahunan atau rencana studi serta menjaga produktivitas dalam kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anggota, tanpa mengorbankan salah satu aspek yang penting. Prioritas yang dimaksud dengan menentukan tingkat urgensi, khususnya mengedepankan kegiatan perkuliahan.Â
HMI mengajarkan banyak arti kehidupan, khususnya dalam pengalaman hidup Kak Rega, beliau mengungkapkan bahwa ketika dalam kehidupan kita sebagai manusia mendapatkan pandangan sebelah mata yang disebabkan oleh latar belakang, maka itu bukanlah masalah dan penghalang, melainkan sebuah dorongan. Hal tersebut mendorong individu untuk membuktikan bahwa mereka layak untuk mendapatkan hak-hak yang dideskritkan yang seharusnya dimiliki, karena ketika kita sudah dinilai layak, maka hak tersebut akan mencari jalannya untuk menuju kepada diri kita sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu implikasi dari adanya takdir muallaq. Keberhasilan untuk mencapai kepantasan ini sangat bergantung pada pengembangan karakter yang kuat, salah satunya melalui pemanfaatan enam bidang penggerak di HMI.
Penulis : Lorenza Ulfiana Dewi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI