Bulan ramadhan merupakan bulan yang paling mulia diantara bulan yang lainya. Kemuliaan ramadhan disebabkan oleh turunnya AlQur'an kemuka bumi pada bulan ramadhan.
Bulan ramadhan adalah bulan kasih sayang, bulan pengampunan dan bulan dibebaskannya orang yang berpuasa dari api neraka.
Bulan ramadhan adalah bulan dilipatgandakannya segala amal ibadah, ganjarannya hanya milik Allah. Pahala ibadah sunat sama dengan pahala wajib. Sedangkan ganjaran ibadah wajib sama dengan 70 kali lipat diluar bulan ramadhan.
Jika umat Nabi Nuh umurnya sampai 950 tahun maka sungguh panjang waktunya untuk beribadah kepada Allah. Demikian juga dengan umat Nabi Musa yang umurnya sampai 500 tahun.
Sebagai umat Muhammad yang umurnya antara 60 sampai 70 tahun, patut berbahagia karena hanya umat Nabi Muhammadlah yang dianugerahi suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan atau setara dengan 83 tahun. Â
Malam tersebut hanya ada pada bulan ramadhan yang dikenal dengan malam Lailatul Qadr. Malam tersebut terdapat pada sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan.
Jika kita beribadah pada malam itu, dan dapat kita kerjakan sampai kita berumur kita 40 tahun, maka kita telah menjalankan ibadah sunat maupun wajib selama 2520 tahun melebihi umurnya umat Nabi Nuh maupun umat Nabi Musa.
Demikian juga dengan satu ibadah wajib yang kita kerjakan pada bulan ramadhan sama dengan 70 Â kali pada bulan lainya, maka sholat 5 kali sehari semalam yang kita kerjajjan sama dengan 350 kali sholat diluar ramadhan. Padahal dalam satu bulan penuh dibulan lainnya hanya 150 kali saja.Â
Apabila ibadah sholat tersebut selama ramadhan kita kerjakan secara berjamaah maka sama artinya kita berjamaah sebanyak 10.500 kali dalam sehari semalam.
Keistimewaan dan kemuliaan bulan suci ramadhanlah, yang menjadikan kita harus bergembira ketika tiba dan bersedih ketika berpisah.
Dikisahkan bahwa jika memasuki malam 21, Â langit dan makhluk lainnya menangis sejadi jadinya, bersedih karena bulan ramadhan akan segera pergi, seraya berkata musibah bagi umat Muhammad, musibah bagi umat Muhamnad, demikianlah ratapan yang diperdengarkan kepada Nabi termulia Muhammad SAW.