Sinergisitas Hati, Pikiran dan Perbuatan Dalam Membangun Karakter
Hati Pikiran dan Perbuatan merupakan komponen utama dalam pendidikan. Hati adalah lokomotif terpenting dari organ tubuh manusia yang dapat menentukan baik buruknya seseorang.
Sebagaiman sabda Rasulullah yang artinya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging tersebut baik maka seseorang menjadi baik, sebaliknya jika segumpal daging tersebut rusak maka seseorang menjadi rusak. Dan daging itu adalah Hati.
Hati secara fisik mempunyai peran penting dari seluruh proses metabolisme dalam tubuh manusia agar tetap terjaga kenormalannya. Jika hati seseorang rusak secara fisik maka akan mudah terjangkiti dengan penyakit fisik lainnya atau dengan kata lain menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit.
Secara psikologi hati merupakan tolok ukur segala perbuatan manusia. karena segala sesuatu yang perbuat oleh manusia tergantung dari niatnya, sedangkan niat adanya dalam hati.Â
Hampir seluruh ulama mengatakan bahwa niat itu merupakan perbuatan hati yang diikuti oleh perbuatan fisik manusia.
Yang kedua adalah pikiran. Pikiran merupakan salah satu anugerah yang paling istimewa bagi manusia sehingga membedakannya dengab makhluk lainnya.Â
Akal pikiran manusia berfungsi untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang mudharat demikian seterusnya.
Karena itu, setelah menjaga hati, maka pikiran merupakan modal utama yang harus diolah untuk mengendalikan sikap dan perbuatan.
Mengolah pikiran agar selalu kearah yang positif merupakan langkah awal dalam membangun karakter.Â
Karena pikiran yang baik akan menghasilkan perkatan yang baik, perkataan yang baik akan menghasiljan perbuatan yang baik, perbuatan yang baik akan menghasilkan kebiasaan yang baik, kebiasaan yang baik akan membentuk karakter yang baik dan karakter yang baik adalah takdir yang baik.
Perbuatan yang dilandasi pikiran positif disertai hati yang bersih sesuai dengan norma agama, bersandar semata mata atas ijin Allah akan menjadikan seseorang selalu dalam ketenangan dan kebahagiaan jiwa, itulah karakter yang sesungguhnya.