Suatu ketika Ali bin Abi Thalib – Radhiallahu anhu – sedang berduel dengan seseroang dalam sebuah pertempuran. Ketika posisi Ali“sudah di atas angin” dan hendak mengakhiri duel tersebut dengan menyabetkan pedangnya, tiba-tiba sang lawan meludahi dan mengenai wajah Ali. Mengetahui hal tersebut Ali justru mengurungkan niatnya untuk menghabisi lawannya dan meninggalkannya.
Sang lawan terbengong-bengong meski dia selamat lolos dari maut, kemudian menanyakan kepada Ali kenapa dia tidak jadi membunuhnya. Maka Alipun menjawab bahwa ketika dia diludahi dan mengenai wajahnya saat itu timbul rasa marahnya dan dia memilih mengurungkan untuk membunuh lawannya karena dia khawatir kemarannyalah yang mendorong dia untuk membunuh.
[caption id="" align="alignleft" width="480" caption="SBY "][/caption]
Dulu saya sedikit bingung memahami cerita di atas, bagaimana mungkin berperang tanpa kemarahan. Akhirnya beberapa waktu lalu saya baru menyadari ketika mengikuti sebuah pelatihan, tentang bagaimana membebaskan emosi negatif, sehingga kita bisa Marah tanpa Kemarahan. Menegur bawahan yang salah tanpa rasa amarah, menegur anak kita yang berbuat “nakal” tanpa kemarahan, dan seterusnya. Dan ternyata memang kita bisa Marah tanpa Kemarahan. Tetapi saya tidak akan membahas bagaimana tekniknya kali ini, saya hanya akan sedikit urun pendapat tentang isu yang saat ini sedang ramai diberitakan di media.
Rencana menaikkan BBM oleh beberapa orang yang memimpin negeri ini telah memicu kemarahan banyak rakyat indonesia, dan sebagai akibatnya – seperti yang sudah-sudah, maka terjadi demo di mana-mana menentang rencana kenaikan itu. Dan seperti yang sudah-sudah, kemungkinan yang terjadi adalah, demo tetap jalan dan harga BBM tetap naik, atau harga BBM berhenti dan demo berhenti, atau juga harga BBM turun SBY juga dilengserkan jadi presiden, atau juga kemungkinan yang lain.. itu terserah dari Allah SWT mau menakdirkan apa untuk bangsa ini.
Akan tetapi ada satu hal yang jelas bahwa dengan banyaknya demo – apalagi yang anarkis – maka semakin menambah pemasalahan dan beban bagi masyarakat yang justru tidak ikut-ikutan demo. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa bukan berarti saya dan masyarakat yang tidak ikut-ikutan demo SETUJU dengan kenaikan harga BBM, sama sekali tidak, akan tetapi kami tidak memilih demo agar BBM turun.
Nah, saya sedikit ada usul bagi anda yang mau demo, agar demo anda berlangsung dengan bahagia dan mudah-mudahan tuntutan demo anda dikabulkan oleh ALLAH SWT. Ya oleh Allah SWT, karena menurut saya bisa jadi selama ini berapa banyak demo yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat tetapi TIDAK MEMBAWA HASIL yang diharapkan, justru membuat orang lain yang tidak demo menjad susah, entah karena macet atau tindakan perusakan.Nah, justru karena hal-hal kecil semacam ini maka tindakan anda untuk berdemo – yang kelihatannya mulia – menjadi tidak berkah karena masyarakat pengguna jalan pada ngedumel dan mendoakan tidak baik bagi demo kita. Dan yang lebih parah lagi dengan berdemo kita kebablasan jadi lupa sama Allah SWT, yang maha kuasa atas segala sesuatu. Dengan demo kita seolah-olah BISA MERUBAH SESEORANG (atau menggerakkan hati orang lain) untuk BERTINDAK SESUAI DENGAN YANG KITA INGINKAN (tuntutan kita) – dan ini adalah bentuk kesombongan dan bisa jadi menjadi kemusyrikan yang tak kita sadari – naudzubillahi mindzalik. Padahal Nabi Muhammad SAW sendiri sudah pernah diwanti-wanti oleh ALLAH SWT dalam al quran, bahwa dia TIDAK AKAN BISA memberi petunjuk kepada orang-orang yang dia cintai, karena memberi petunjuk dan menggerakkan hati seseorang untuk berbuat baik adalah HAK PEROGATIF ALLAH SWT.Apalagi cuman kita yang banyak kesalahan kemudian melakukan demo dengan penuh amarah dan meminta orang lain berubah menuruti tuntutan kita, kok sepertinya nggak pantes lah.
Nah bagi para pendemo mari kita sama-sama instropeksi diri apakah kita pernah melakukan hal itu, kalo tidak – saya ucapkan selamat semoga demo anda membawa manfaat dan disukai oleh orang lain.
Sekarang saya usulkan DEMO TANPA AMARAH sehingga damai dan masyakarat senang.
Lah memang ada demo seperti itu?
Ada!
Dan saya pernah menyaksikannya pada saat tahun 1998 ketika demo nasional dilakukan dimana-mana untuk menggulingkan pemerintahan Suharto. Saat itu saya berada di Yogyakarta, ribuan masa pergi ke alun-alun Yogya, tetapi yang membuat nyaman adalah ketika berangkat demo sepanjang jalan saya menyaksikan bahwa masyarakat menyediakan banyak sekali makanan dan minuman buat para pendemo. Wah asyik sekali seperti tidak sedang demo, seperti berwisata saja dan demonya juga tidak ada huru hara. Nah, ada khan? Gak percaya tanyakan saja pada orang-orang yang ada di Yogya pada waktu itu.
Baiklah,berikut tips demo yang aman, tentram dan insyaAllah berkah!
Pertama, niatkan demo anda untuk semata-mata untuk berbuat baik kepada Allah SWT, manusia dan lingkungan. BUKAN berangkat demo karena disuruh atasan organisasi anda, atau hanya ikut-ikutan atau karena anda marah jika BBM naik maka uang saku atau uang belanja adan menjadi berkurang sehingga ada khawatir kekurangan makan, khawatir anda tak bisa fesbukan karena uang untuk pulsa jadi berkurang dan seterusnya. Nah kalo belum bisa lebih baik pulang dan sholat sunnah saja atau beribadah yang baik di rumah daripada bikin bete orang lain.
Kedua, bawa bekal uang dan makanan yang banyak. Nah sepanjang jalan ke tempat demo bagikan uang anda pada fakir miskin dan pengemis atau gelandangan yang anda temui, dan tak usah mengajak mereka untuk demo karena anda sudah memberi mereka uang, bilang saja ke mereka doakan para pendemo pada sabar dan ikhlas serta pasrah pada ALLAH SWT, mintalah pada mereka agar mereka mengikhlaskan demo anda dan tidak membuat mereka susah. Kalo masih banyak uangnya silahkan belikan makanan di pedagang asongan dan PKL yang ada di sekitar tempat demo. Ajak Polisi dan petugas keamanan untuk makan-makan bareng dengan bekal yang anda bawa atau anda traktir mereka semua, daripada dorong-dorongan khan mending makan-makan bersama. insyaAllah gak ada ketegangan diantara anda para pendemo dan pengaman demo. Ajak juga anggota dewan atau walikota atau gubernur untuk makan-makan bareng kalo gak mau gak papa mereka suruh nonton saja, ntar mereka pasti nyesal.
Ketiga, silahkan bawa banner yang banyak, tetapi anda tidak perlulah teriak-teriak memakai pengeras suara, karena tindakan anda mengeraskan suara sungguh membuat sebagian orang yang tidak demo menjadi tidak suka dengan acara anda. Jadi daripada teriak teriak mending anda berdzikir sepanjang jalan, tetapi dengan dzikir yang pelan kalo perlu di dalam hati.
Keempat, tidak usah pakai orasi yang membakar kemarahan massa atau pendemo, alasannya sama dengan poin ketiga, nah orasinya diganti dengan doa bersama dimulai dengan istighfar, karena jangan-jangan ruwetnya masalah bangsa ini juga karena ulah kita yang sok ugal-ugalan dan merasa benar sendiri dan merasa suci dari dosa, dan juga karena kita jarang istighfar sebanyak yang dicontohkan oleh Nabi kita tercinta, jadi sekalian saja niatkan acara demo untuk taubatan nashuha, setelah itu doakan mereka yang anda demo agar hatinya dibukakan oleh Allah untuk mendapat petunjuk dan agar mereka lebih berpihak pada kepentingan masyarakat. Mintalah pada Allah diberikan yang terbaik sehingga apapun kondisinya kita tetap sabar, ikhlas dan tawakal kepada-Nya.
Kelima, kalo sudah demo, silahkan salaman dengan para polisi dan petugas jaga keamanan, kalo perlu dengan sesama pendemo dan juga kalo mungkin dengan di demo, pulanglah dengan tertib, bereskan semua sampah yang anda buat selama demo bawa pulang di kantong plastik dan buang dirumah. Sepanjang jalan kerumah perbanyak istighfar.
Nah itu sekedar usulan saya saat demo agar aman tentram dan berkah.
Silahkan dicoba kalo tidak percaya J
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H