"Ternyata, sedikitnya ada 3 waktu yang dimurkai Allah SWT jika berbicara."
Bimbingan Hidup dan Kehidupan - Jangan Bicara Pada Tiga Waktu ini
Islam agama universal. Sudut pandangnya sangat holistik. Menyangkut banyak aspek hidup dan kehidupan. Ajaran Islam yang genuine ini harus disyiarkan, agar ummat bisa mengerti, memahami dan melaksanakannya.Sebutlah soal interaksi antar manusia.Â
Dalam hal ini, Allah SWT, telah memberikan suara untuk manusia agar bisa saling berinteraksi.Lewat suara, manusia bisa berbicara untuk saling mengenal dan saling bertegur sapa. Hanya dengan berbicaralah manusia bisa mengungkapkan gagasan dan pikirannya.
Dengan berbicara pula manusia bisa saling berkomunikasi dengan orang yang berbeda suku, bangsa, dan negara.
Namun demikian, dalam Islam ada aturan, adab dan tata krama yang perlu diperhatikan dalam berbicara. Ternyata, sedikitnya ada 3 waktu yang dimurkai Allah SWT jika berbicara.
Ketiga waktu itu, yang pertama jangan ada ummat berbicara ketika Adzan berkumandang, di Mesjid atau di mana pun.
Kenapa ? Karena Adzan merupakan panggilan Allah pada hamba-hanya-Nya yang muslim untuk melaksanakan kewajiban ibadah salat.Â
Keagungan azan sebagai panggilan Allah maka diserukan kepada setiap umatnya agar tidak berbicara saat adzan sedang dikumandangkan. Bahkan bagi siapa yang berbicara saat adzan Allah akan melaknatnya pada saat sakaratul maut yaitu dengan dikelukan lidahnya.
Mengeluarakan suara dibolehkan hanya untuk menjawab adzan sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim: "Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muazin."
Maksud dari hadis tersebut ialah apabila muadzin berseru takbir, kita hendaknya menjawab dengan yang seperti muadzin ucapkan dan begitu seterusnya.
Selain itu, menjawab suara adzan memang ada pahala yang sangat besar. Rasulullah saw. bahkan mengatakan, surga adalah tempat untuk orang yang menjawab suara azan dengan penuh keyakinan. Rasulullah bersabda: "Siapa yang mengucapkan seperti ucapannya muazin disertai dengan keyakinan maka ia pasti masuk surga." (HR. An-Nasa'i).