Akhir dan Awal 365 Hari Lagi
Mengarungi bumi ini tidak akan berhenti sejak petasan pertanda menandakan season kehidupan selanjutnya selama 365 hari kedepan.
Desember sebagai penutup catatan 365 hari kemarin. Begitu banyak doa di awal tahun 2022 dan begitu juga di semalam banyak berdoa agar doa-doanya lebih banyak terkabulkan.
Tapi itulah sebuah kehidupan yang harus dinikmati dan memberi syukur.
Tantangan kehidupan akan semakin menantang disaat umur tak lagi mudah. Bukan hal harus mandiri namun banyak hal yang perlu disiapkan terutama soal mental menghadapi kerasnya kehidupan sesungguhnya.
Saya bukan menakut-takuti soal lembaran kehidupan esok hari namun begitulah sebuah kenyataan yang nyata. Tantangan hidup yang telah menanti lama sejak kita mulai berpikir masa depan di masa lalu.
Yah, 365 hari tak terasa sudah dilalui namun seakan tak ada perubahan yang siginifikan dalam setiap langkah. Terutama bagi diriku yang telah membuka lembaran demi lembaran catatan selama setahun lamanya.
Selama 12 bulan, lebih banyak merasakan duka mendalam ditinggal banyaknya sahabat, yang lebih dulu kembali ke Maha Pencipta. Jika mengingatnya atau melewati kampung halamannya, aku menyempatkan mengirikan Surah Al Fatihah.
Selain itu, lebih banyak menyendiri di sudut warung kopi menikmati malam-malam bersama pelukan dingin, sembari mengarungi dunia maya.
Dan masih banyak lagi aku lakukan selama setahun kemarin yang tidak ada manfaatnya bagi orang lain maupun bagi ragaku.