Telah lama baru bisa kembali menulis di sini, bukan tanpa alasan yang membuatku harus bimbang. Tulisan apalagi yang aku harus unggah di sini yang followersnya masih sedikit di bandingkan akun lainnya.
Mungkin, aku terjebak kembali di zona nyaman harus kembali keruang ini kembali di ruang. Aku harus keluar, sesegera mungkin untuk kembali menikmati kerasnya hidup diluar sana. Telah banyak kesempatan yang terlewatkan begitu saja tanpa ada yang berlabuh.
Keputusan-keputusan yang sering aku ambil tanpa melihat sisi yang lain harus kembali merasakan lagi rasa penyesalan berulang-ulang. Mungkin aku kurang bersyukur, yah netizen?
Kata mungkinlah sebagai penanda tanya untuk diriku saat ini, karena arah dan tujuanku sudah redup dan tak mampu menerangi jalan yang ingin kulalui.
Sekali lagi kata mungkin aku pakai untuk apakah aku butuh penerang orang lain agar jalan ini kembali terang. Maksudnya, butuh seseorang yang mampu memberiku sebuah dorongan untuk berani kembali melangkah bukan lagi mengambil langkah mundur ribuan jauhnya kebelakang.
Hari ini, kita telah melalui lembaran ke-27 yang akan kita tempuh sebanyak 365 halaman dalam setahun ini. Banyak impian dilontarkan melalui doa-doa di pergantian tahun kemarin. Tapi apalah daya, hingga detik ini masih hanya bisa termenung tanpa ada gerakan yang pasti untuk meraih impian itu.
Terima kasih kembali membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H