Mohon tunggu...
Sahabat Husnil
Sahabat Husnil Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya bernama Husnil Mubarak, berasal dari Kota Parepare, daerah yang sangat kecil namun sering di sebut Tana Uddani (bahasa bugis) yang berarti tanah yang selalu di rindukan. Memang Kota Parepare di apit oleh tiga daerah yakni Pinrang, Sidenreng Rappang dan Barru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hari Mengisi Waktu

29 April 2016   00:31 Diperbarui: 29 April 2016   01:02 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puncak kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjalanan yang panjang (ilmuan mengatakan prosesnya) dan menuju puncak kesuksesan juga ada 4 hal yang harus kita lakukan adalah berniat, melangkah kedepan, berusaha dan berdoa. Empat hal ini yang harus kita lakukan demi mencapai puncaknya kesuksesan namun ada yang lebih penting lagi yaitu bersiap untuk berproses dalam jangka waktu pendek atau lama dan semuanya mempunyai konsekuensi. 

Semua manusia mempunyai perjalanan tersendirinya, terkadang pula ada yang sama prosesnya namun dalam memahami sebuah proses dan hasil yang didapatkan akan beda karena manusia diciptakan berbeda-beda (termasuk dengan saudara kembar). Kesuksesan sangatlah mudah dibayangkan, tapi semua bayangan yang kita banyangkan ternyata tidak semuanya mudah yang ada didalam benak kita. Banyak disekitaran kita memilih jalan pintas menuju puncak kesuksesan namun kesuksesan yang dia rasakan tidak sebanding dengan manusia yang mendapatkan puncak kesuksesan dengan perjalanan yang sangat panjang. 

Sebelum menuju puncak kesuksesan, disarankan merenung dulu tapi jangan terlalu lama merenung karena akan cenderung bermimpi saja (berbicara banyak tanpa ada perbuatan). Percaya diri seseorang sangatlah susah untuk memercayai diri sendiri karena diselimuti oleh rasa takut yang begitu besar dalam dirinya tapi ketika kita mampu melawan rasa takut itu, pintu itua akan terbuka lebar namun sebaliknya ketika kita tidak mampu keluar dari belenggu rasa takut itu, kita kan terjerumus dalam dunia penakut dalam hal memutuskan, bimbang, dan yang akan terjadi.

Semuanya harus memiliki bersatu dalam meraih kemenangan dimasa akan datang, maka dari itu melangkahlah sebelum waktu menelan kita, waktu akan terus menerus berputar, matahari terus menerus memberikan cahayanya, bintang-bintang akan terus menghiasi langit malam bersama sang rembulan dan semuanya akan terus menerus menemani serta adanya perpisahan. Keindahan akan pudar sendiri di indra penglihatan, kerusakan yang akan terus menerus terjadi di indra perasa dan sebagainya.

#Wait_episodeselanjutnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun