Mohon tunggu...
Heni Kurniawati
Heni Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - Visit my personal blog, tulisanheni.blogspot.com

A woman who likes writing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Chaiku, Bentuk Lain Sebuah Puisi

20 September 2012   13:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:09 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13481475171781870009

Judul Buku                 :    Chaiku Poem Anthology

Penulis                        :    Fida Abbott,

(Penulis novel Antusiasme, YBK, 2012)

Dipublikasikan oleh : Fida Aabbott (lulu.com, 2011)

Oleh penulisnya, Chaiku-yang mungkin masih asing di telinga kita- dijelaskan sebagai bentukan kata baru dari dua huruf pertama kata Chinese yaitu Ch dan empat kata terakhir dari Haiku, yaitu AIKU. Kurang lebih Chaiku merujuk pada gagasan bahwa irama puisi Cina memiliki peran yang sama dengan Haiku dalam komposisi puisi berbahasa Inggris.

Jika umumnya HAIKU terdiri dari tiga baris, dimana baris pertama dan baris ketiga berisi lima suku kata dan baris kedua terdiri dari tujuh suku kata dalam setiap barisnya, Chaiku terdiri dari empat baris. Setiap baris terdiri dari empat suku kata. Boleh empat kata yang masing-masing terdiri dari satu suku kata atau empat suku kata saja tanpa memperhitungkan jumlah kata. Jumlah bait dalam Chaiku tidak dibatasi. Chaiku boleh ditulis dalam satu bait saja atau lebih. Puisi tentang cinta yang dipublikasikan di www.thennextbigwriter.com berikut ini adalah salah satu contoh Chaiku, empat kata setiap baris dimana setiap kata hanya memiliki satu suku kata.

Though clothes should suit

Men short or Tall

Souls dress in love

One size fits all

Dalam buku mini, Chaiku Poem Anthology, Fida menuliskan 8 puisi indah sarat makna yang ditulis dari berbagai ide dalam kehidupan pribadinya. Lima diantara delapan Chaiku yang ditulis dalam buku ini bercerita tentang kehidupan penulisnya. The Moon bercerita tentang kerinduan Fida pada orang-orang yang dicintainya di Indonesia karena memang ia bermukim di Amerika dan tidak bisa setiap saat mengunjungi sanak familinya. Ini tersirat jelas dalam bait terakhir Chaiku berjudul The Moon.

I just want you

To help sending

My warm regards

To them I love

Chaiku lainnya yang berjudul The World Largest Archipelago adalah ungkapan rasa cinta penulis terhadap Indonesia dan kebhinekatunggalikaannya. Bait kedua dan keempatnya membangkitkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

More seventeen

Thousands islands

You might not know

Most unnamed

Thousands ethnics

Hundreds languages

In one nation

Indonesia

Satu Chaiku lagi berjudul 2010 Birthday Gift menunjukkan suka cita penulis atas kehamilannya pada tahun 2010. Bait ketiga dan keempatnya menunjukkan gejolak kebahagiaan yang tidak tahan untuk tidak diungkapkan dalam bentuk puisi, Chaiku.

My birthday gift

the most special

a surprise gift

I expected

Now he or she

mysterious

still in my womb

warm and secure

Sementara itu, First Winter, First Snow bercerita tentang kehidupan baru penulis di Amerika dan Rainy Days adalah ungkapan hobi berkebun Fida. Dalam buku mini Chaiku Poem Anthology, pembaca tidak hanya disuguhi Chaiku-chaiku tentang kehidupan pribadi penulisnya, Chaiku berjudul Summer Fun dan Paradise bercerita tentang liburan musim panas dan pandangan umum tentang surga.

Bagi pecinta kesederhanaan dan keindahan kata, Chaiku Poem Anthology menjadi alternatif bacaan yang akan menghadirkan kekaguman, pengetahuan baru, dan kepuasan. Selain Chaiku berjudul My Beautiful Garden yang tidak ditulis berdasarkan kaidah Chaiku, peresensi tidak menemukan kelemahan lain dalam antologi puisi Chaiku ini. My Beautiful Garden yang tidak terdiri dari empat baris seharusnya tidak dimasukkan Fida dalam buku antologi Chaiku ini karena menyimpang dari tema buku. Namun demikian foto-foto yang indah, termasuk karikatur penulisnya, kata demi kata, baris, bait, dan judul demi judul Chaiku yang sarat makna dalam mini book antologi puisi Chaiku ini akan menggiring pembaca ke halaman terakhir. Selamat menikmati!

Sidoarjo, 14 September 2012

Heni Kurniawati

Penulis Novel Menggapai Impian, Merengkuh Cinta (MIMC)

www.novelmimc.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun