Aku terpaku di tengah kerumunan
Mata tak berkedip ingin terus memandang
Sepasang pengantin berjalan beriringan
Disambut muda-mudi dengan tarian Persembahan
Baju kurung panjang bersulam benang keemasan
Bertingkat-tingkat suntingdimahkotakan
Tujuh untai melati dalam rangkaian hiasan
Semburai wanginya merebak tajam
Mengantar hingga ke pelaminan
Raja dan ratu sehari disanjung-sanjung
Gelar adat diagungkan
Nasehat dijunjung tinggi
Bahtera hidup siap diarungi
Elok nian pengantin Padang
Amboi, aku tersihir pesonanya
Indah rupa, indah perangainya
Antologi Puisi Epitaf Arau (hal. 100)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H