Kue yang menawarkan cita rasa manis yang lezat, kelembutan yang khas, serta tekstur padat dengan sedikit keberminyakan. Itu adalah Kue Lam, Kue yang merupakan kue asli sajian khas daerah Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Kue lam ini pun tersedia dari dua variasi, ada yang versi kukus maupun panggang. Keunikan kue ini terletak pada fakta bahwa Sebagian besar pembuatnya memiliki latar belakang bangsa keturunan arab.
Mengutip dari Wikipedia, bahwa pembuatan kue dilakukan secara pekerjaan rumah dan merupakan usah turun temurun. Para penjual membuat kue lam dalam jumlah banyak untuk dijual di toko milik mereka sekitar 2 – 3 kali dalam seminggu.
Dilansir dari Daningpanularsih dalam “Kue lam, kuliner legit dari jantung pulau kalimantan” ia menyebutkan bahwa Kue lam memiliki tampilan seperti kue lapis legit yang berlapis – lapis, berwarna coklat dan sedikit berminyak, kue lam terbuat dari campuran gula, telur bebek, tepung terigu dan margarin.
Pembuatannya dan jumlah bahan yang digunakan untuk satu porsi ini adalah yang membuat kue lam dikenal akan kerumitan dalam proses pembuatannya. Bahan yang berupa 1 kg gula dan 20 butir telur bebek.
Proses ini bisa memakan waktu hingga 3 jam sedangkan untuk prsose pembakara menggunakan dibagian atas dan bawah lotang dengan tujuan meratanya kematangan kue.
Pada awalnya kue lam ini merupakan kue khas arab yang berkombinasi dengan khas barabai. Nama kue ini pun merupakan salah satu huruf hiyaiyah, yaitu ‘Lam’.
Pada jaman dahulu kue lam ini merupakan hidangan bagi para raja Banjar. Kue lam saat ini menjadi hidangan yang banyak dicari sebagai suguhan. Saat ini kue lam bisa dinikmati oleh siapapun dan sangat digemari Masyarakat daerah terutama pada bulan Ramadhan hingga hari lebaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H