Hari Selasa, 28 September 2021 pukul 10.47 Keberadaan sampah di sungai Cilimus masih tercemari oleh sampah anorganik, tidak semua masyarakat membuang sampah ke sungai tetapi masih ada saja beberapa orang yang kurang peduli sehingga membuang sampah ke sungai. Â
Seperti sampah kresek plastik bekas belanjaan, bungkus kemasan makanan cepat saji dan sampah-sampah yang susah terurai masih menyelimuti sungai tersebut.Â
Jika ditinjau lebih jauh pemeritah daerah setempat sudah menghimbau dan melarang agar masyarakat tahan untuk membuang sampah sembarangan, dan ditegaskan juga dengan penerapan sanksi yang berlaku apabila ada beberapa orang yang tidak menaati himbauan tersebut. Â
Penerapatan peraturan tersebut lumayan cukup efektif dan menimbulkan dampak jera bagi pelaku karena sanksi yang diberikan tidak main-main main, pelaku akan di denda jutaan rupiah untuk sampah sekecil apapun. Tapi tetap saja seketat apapun peraturan pasti akan ada saja celah ditemukan.Â
Berdasarkan pengamatan peneliti, selama mengawasi sungai Cilimus ini perkembangan sungai tersebut dari beberapa bulan sebelumnya mengalami peningkatan dari segi kebersihan. Lalu juga penurunan sampah yang singnifikat jika dilihat secara langsung.Â
Mungkin ada beberapa oknum yang masih tidak taat pada aturan, tetapi jika rasa inisiatif dan kepedulian menjaga kebersihan lingkungan itu harus terus dibangun, maka impian sungai Cilimus bersih seperti dahulu akan terciptakan.
Setelah melakukan penelitian terhadap sungai Cilimus, peneliti mencoba untuk observasi penumpukan sampah disekitar rumah Penduduk dan dapat disimpulkan masyarakat sudah mulai peduli dengan membuang sampah pada tempatnya, TPU terdekat berada di Jalan terusan Pasteur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H