Mohon tunggu...
Hizriansyah Al Hijr
Hizriansyah Al Hijr Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Bima

Public Health || Occupational Health and Safety || Health management information system || Environmental Health || Part of Nusantara Sehat, Papua || FB Id : Hizriansyah Al Hijr || IG id : hizriansyah_alhijr || Dena, Bima-NTB

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Biarkan Generasi Papua Jadi Target

23 Januari 2018   20:02 Diperbarui: 23 Januari 2018   20:05 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era generasi zaman Now memiliki keunikan tersendiri. Bukan cuman sekedar pola perilaku sosialnya namun juga terkait dengan potensi-potensi yang ada. 

Mereka memiliki beberapa potensi yang sama dengan generasi Milleneals yaitu sangat erat kaitannya dengan Televisi berwarna, handphone (Hp) juga sudah diperkenalkan internet. Berbagai potensi ini mampu melahirkan arus informasi yang begitu cepat, bahkan hampir setiap dari mereka sudah kontak dari sosial media dan bahkan sudah memiliki akun sendiri.

Di era generasi zaman Now pun memiliki potensi hilangnya perilaku sosial dan degradasi moral. Mereka bahkan cenderung memiliki sikap dan tindak-tanduk yang erat kaitannya dengan pola hidup kebebasan. Penggunaan Napza dan seks bebas pun mengancam mereka, di dukung lagi dengan penggunaan tekhnologi yang tidak baik mengancam mereka kontak dengan Narkolema.

Apa itu Narkolema?

Narkolema adalah singkatan dari Narkoba Lewat Mata. Narkolema adalah salah satu cara yang dapat merusak salah satu bagian otak manusia. Pornografi adalah Narkolema yang sifat canduanya sama dengan penggunaan Napza. Menurut peneliti otak Jordan Grafman Narkolema melalui Pornografi dapat merusak otak bagian depan manusia. 

Otak bagian depan ini juga dikatakan sebagai pembeda antara manusia dan binatang (hanya ada pada manusia) supaya manusia memiliki etika. Otak bagian depan ini di sebut Pre Frontal Cortex (PFC) dan canduan Pornografi dapat merusak fungsi otak bagian PFC ini.

Apa potensi dari remaja itu sendiri?

Di satu sisi, setiap remaja selalu ingin dipahami dengan gayanya sendiri bahkan tidak mau di gurui. Namun, disisi lain usia remaja merupakan usia dengan emosioanal yang sangat labil, gemar coba-coba dan sangat mudah terpengaruhi. 

Jika kita melihat generasi di zaman Now ini, memiliki pasangan kekasih merupakan persoalan seperti "wajib" dilakoni oleh setiap remaja. Perilaku seksual pun menjadi persoalan yang tidak pernah habis diperbincangkan, bahkan perilaku seksual saat ini bukan lagi persolan tabuh dan privasi diri. 

Disisi lain, kita juga perlu sadar bahwa setiap dari kita memiliki hasrat seksual yang begitu tinggi. Dalam hal ini kaum remaja pun menjadi sasaran yang sangat empuk.

Di kancah Nasional, tidak ketinggalan Papua dan Papua Barat dijadikan salah satu sebagai zona merah dengan kasus penularan HIV/AIDS tertinggi. Atas kesadaran potensi tsb, tim Nusantara Sehat penempatan Kabupaten Maybrat (Puskesmas belum bisa kami sebutkan, karena posisi kami masih tidak jelas dan ditarik ulur oleh Dinas Kesehatan) melakukan upaya penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja dan HIV/AIDS di SMPN 1 Ayamaru, serta mendorong Puskesmas Ayamaru untuk memperhatikan dan melahirkan program-program untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan remaja.

Tidak kalah menarik, di Maybrat sendiri potensi yang sudah ada seperti yang sudah disebutkann itu didukung pula dengan keadaan lingkungan yang setiap sudut gelap (belum ada lampu jalan dan penerangan umum), minimnya aktivitas para remaja, bahkan masih sangat kurangnnya perhatian berbagai kalangan terhadap remaja.

Dalam kegiatan penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja dan HIV/AIDS, Tim Nusantara Sehat pun mendorong remaja untuk pro-aktif dan memicu melahirkan forum-forum remaja yang akan menjadi pintu terdepan dalam pelayanan kesehatan remaja yang secara langsung berkoordinasi dan dibawah naungan Puskesmas Ayamaru.

Apa tujuan dan targetnya?

Mampu melahirkan kader remaja yang dibagi dengan berbagai Pokja seperti Kader HIV/AIDS, Kader Lingkungan, Kader Promosi kesehatan atau semacamnya sesuai kebutuhan nantinya. Animo remaja usia Sekolah Menengah Pertama pun cukup tinggi, sehingga diminta persiapkan nama forum.

Apakah cukup hanya sebatas remaja usia Sekolah Menengah Pertama?

Kami paham potensi dan resiko yang lebih tinggi itu lahir dari kalangan usia Sekolah Menengah Atas maka tim tidak boleh melupakan keberadaan mereka. 

Tim masih perlu komunikasi, Koordinasi serta Penyuluhan lagi pada Remaja usia Sekolah Menengah Atas agar forum remaja nantinya mampu menjaring dua kalangan ini. Pendidikan Remaja Sebaya menjadi RoleModel yang ingin tim wujudkan.

Namun, sisi lain tantangan itu lahir dari Tim Nusantara Sehat sendiri. Lalu, Apa tantangannya?

Ketidakjelasan dan tidak konsistennya sikap dari Dinas Kesehatan terkait Penempatan Tim menjadi persoalan yang sangat menghambat tim pro-aktif dalam segala perencanaan. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Namun, terlepas dari persoalan nanti Tim Nusanatara Sehat akan di tempatkan dimana, maka semua pihak perlu komitmen bersama terkait dengan kesehatan remaja. Saatnya mereka pun dilibatkan dan diberikan ruang untuk diperhatikan perkembangan kesehatan. Puskesmas kedepannya diharapkan tidak lagi hanya sekedar "menunggu bola".

Dengan berbagai potensi yang ada saat ini, jangan sampai memberi ruang sehingga remaja dijadikan target. Kasus-kasus yang menggeluti remaja pun perlu perhatian bersama dan tentu juga perlu melibatkan remaja itu sendiri sebagai subjek dan agen perubahan, bukan semata-mata ditempatkan sebagai objek tindakan (pengobatan). Ayok lindungi generasi Papua, jangan biarkan mereka jadi target.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun