Mohon tunggu...
HIZKIA RABU KULA
HIZKIA RABU KULA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Agent Of Change

Pengalaman adalah Guru terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

9 Buah Rumah Adat Terbakar Hangus Di Kampung Situs Kahale, Desa Harona Kalla, Kec. Laboya Barat, Kab. Sumba Barat, Api Berawal dari Kebun.

8 Oktober 2024   21:50 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:32 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebakaran Melanda Tiga Kampung Adat di Desa Harona Kalla, Sumba Barat: Pentingnya Antisipasi di Masa Depan

Oleh: Jhony Habba Rita

Pada 7 Oktober 2024, kebakaran hebat melanda tiga kampung adat di Desa Harona Kalla, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampung Kahale, Kampung Manola, dan Kampung Ububoya menjadi korban si jago merah yang bermula dari kebun di belakang kampung situs. Dari 11 rumah yang ada, 9 rumah habis terbakar, sementara 2 rumah di Kampung Ububoya berhasil selamat dari api.

Api mulai terlihat sekitar pukul 09.00 WITA dan diduga berasal dari kebun. Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai siapa yang memicu kebakaran tersebut. Angin kencang membuat api menyambar dengan cepat, dimulai dari menara rumah milik Mama Tange Wini Bolo di Kampung Manola, sekitar pukul 10.30 WITA. Terik matahari dan bahan bangunan rumah tradisional yang mudah terbakar memperparah situasi, menyebabkan api sulit dikendalikan.

Setelah sekian banyak rumah ludes terbakar (Sumber: Hizkiarakul) 
Setelah sekian banyak rumah ludes terbakar (Sumber: Hizkiarakul) 

Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materi sangat besar. Barang berharga dan aset rumah tangga hancur total, termasuk aset keramat yang digunakan dalam upacara adat penting, yang tak dapat digantikan. Ini menjadi duka mendalam bagi masyarakat adat yang menjadikan kampung ini sebagai pusat sejarah dan budaya.

Kebakaran di kampung situs adat seperti ini bukanlah peristiwa baru. Sejarah mencatat kebakaran di kampung adat sering terjadi, baik karena kondisi lingkungan yang kering maupun infrastruktur yang rentan terhadap api. Oleh karena itu, masyarakat berharap agar pemerintah terpilih ke depannya dapat menyiapkan langkah antisipatif yang lebih serius. Langkah tersebut bisa berupa:

1. Sosialisasi Pencegahan Kebakaran: Masyarakat perlu mendapatkan edukasi terkait cara-cara pencegahan kebakaran di wilayah kampung adat yang memiliki bangunan tradisional.

2. Pemasangan Alat Pencegahan Kebakaran: Pemasangan alat pemadam kebakaran sederhana di kampung situs adat serta pelatihan cara penggunaannya bisa menjadi upaya mitigasi yang efektif.

3. Pengelolaan Kebun dan Area Sekitar Kampung: Pengaturan kebun dan lahan di sekitar kampung perlu dilakukan secara lebih teratur untuk menghindari terjadinya kebakaran yang tidak terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun