Jurnalisme di Indonesia merupakan sesuatu yang sangat besar, sebab dengan adanya kegiatan tersebut, membuat banyak masyarakat yang tahu akan hal-hal yang mungkin saja belum mereka ketahui. Sebelum masuk ke Indonesia, jurnalisme memiliki sejarah yang sangatlah Panjang. Secara universal, Acta Diurna atau papan pengumuman di zaman Romawi Kuno merupakan cikal bakal dari jurnalisme itu sendiri. Sejarah mencatatkan bahwa hal tersebut terjadi pada tahun 100-44 SM di masa pemerintahan kaisar Julius Caesar sehingga, kaisar Julius Caesar pun dinobatkan sebagai Bapak Jurnalisme dunia.Â
Waktu silih berganti, jurnalisme pun masuk ke Indonesia. Perkembangan jurnalisme di Tanah Air terbagi menjadi tiga golongan masa, yakni:
- Jurnalistik Kolonial
- Jurnalistik China
- Jurnalistik Nasional
Menyikapi fenomena jurnalisme tersebut, tentunya sangat didukung penuh oleh kemunculan teknologi komputer pada tahun 1967 yang dimana pada saat itu hanya dikhususkan oleh instansi pemerintah dan perusahaan yang sudah besar. Kemudian muncullah internet di Indonesia pada tahun 1984 yang ditandai dengan terhubungnya UINet ke UUNet.Â
Hal tersebut tentu mendorong jurnalisme untuk bertumbuh lebih tinggi dikarenakan konten atau pesan yang akan disampaikan tidak lagi monoplatform, tetapi multiplatform sehingga lahirlah jurnalisme multimedia di Indonesia.Â
Konsep dari jurnalisme multimedia itu sendiri adalah penyebaran berita melalui berbagai media seperti video, foto, teks, situs web dan grafik. Sebuah kegiatan jurnalis dapat dikatakan sebagai jurnalisme multimedia ketika penulis menggabungkan sedikit tidaknya tiga jenis media.Â
Deuze dalam Widodo, berpendapat bahwa jurnalisme multimedia dapat dipahami dengan dua cara yakni mempresentasikan sebuah berita yang berbasis internet dengan menggunakan dua format media atau lebih dan mempresentasikan sebuah berita dengan media yang beragam. Keberadaan jurnalisme multimedia tentu sangat membantu kehidupan setiap manusia dalam menjalani keseharian mereka.
Akan tetapi, saat ini manusia cenderung berfokus pada satu aspek atau satu wadah untuk mengakses berita-berita serta menginginkan adanya komunikasi interaktif yang terjadi sehingga memudahkan penggunanya untuk bertukar pikiran sehingga lahirlah jurnalisme online yang sekiranya lebih memungkinkan untuk hal tersebut bisa terjadi.Â
Jurnalisme online merupakan sebuah kegiatan memproduksi konten bersifat digital yang kemudian dipublikasikan melalui internet. Dari penjelasan tersebut dapat diasumsikan bahwa, jurnalisme online hanya memiliki satu wadah yakni internet itu sendiri sehingga jurnalisme online dibagi menjadi 2 domain yakni editorial content dan public connectivity.Â
Keberadaan jurnalisme multimedia dan jurnalisme online sangat-sangat membantu pertumbuhan sumber daya manusia terkhususnya di Indonesia.Â