Mohon tunggu...
Ridhal Ahmadi
Ridhal Ahmadi Mohon Tunggu... -

Lagi Belajar Membaca dan Menulis IQRA' BISMI RABBIKALLADZII KHALAQ!!! NUUUN WAL QALAMI WAMA YASTHURUUN!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memalukan & Memilukan

27 April 2013   14:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:31 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya tidak tahu harus berkata apa, melihat kenyataan dan fenomena yang sedang DAN telah berlangsung ini. Saya juga tidak bisa komentar menyaksikan peristiwa ’luar biasa’ ini. Saya pun tak mengerti. Saya tak faham. Namun yang jelas, kejadian ini sangat memalukan dan memilukan. Mengapa?

Memalukan. Karena hanya tahun inilah – dan mudah-mudahan tidak terjadi di tahun yang akan datang – Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA/SMK/MA/Sederajat di 11 provinsi – termasuk Kalimanta Timur – yang semula dijadwalkan dilaksanakan 15 April 2013 harus tertunda menjadi 18 April 2013. Penundaan itu karena terjadi kelambatan dalam pendistribusian soal. Meskipun pada tanggal 18 April pelaksanaan UN juga gagal. Padahal segala hal yang berhubungan dengan UN telah dipersiapkan dengan ’seksama’. Namun yang terjadi malah diluar rencana. Memalukan. Sebab ini adalah ujian negara yang dibawahi langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud, Republik Indonesia.

Memalukan. Pasalnya, UN kali ini digadang-gadang sebagai bentuk evaluasi untuk meningkatkan sumber daya insani bermutu yang lebih bertaji. Namun, nyatanya dan ternyata kenyataanya harapan itu tidak nyata. Obsesi itu hambar. Buyar. Hilang. Bahkan mungkin omong kosong serta mimpi di siang bolong. Berikut bukti bahwa UN tahun ini memalukan;

a.9 Sekolah di Kalsel Belum Terima Soal, UN Batal Lagi. (liputan6.com)

b.UN Ditunda Lagi, Kupang Pakai Soal Foto Copy. (liputan6.com)

c.UN di Polman Ditunda Karena Soal Ujian Nyasar ke Manado. (liputan6.com)

d.Kemendikbud: Kerjakan Soal Foto Copy, UN Sah dan Menyenangkan. (liputan6.com)

e.VIDEO: Lembar Jawaban UN di Bali Rusak. (liputan6.com)

Ini juga menjadi pekerjaan rumah untuk kemendikbud untuk ujian nasional tingkat SMP/MTs/Sederajat. Jangan sampai kejadian ini terulang dan berulang lagi kepada siswa yang rata-rata berumur 12-14 tahun. Jangan sampai fisik dan psikis mereka merana, berduaka-cita. Mental mereka down lalu menyebabkan mereka minder bahkan putus asa. Naudzubillah. Jika hal ini sampai terjadi, secara tidak langsung kita telah menjerumuskan mereka pada masa depan yang suram, redup dan tanpa tujuan.

Beberapa hari yang lalu sebelum pelaksanaan UN SMP/MTs/Sederajat, penulis sempat berbincang sejenak dengan Kepala Seksi Peningkatan Mutu Pendidikan (KASI PMP) tingkat SMA/SMK/Sederajat-SMP/MTs/Sederjat. Kepada beliau penulis sempat bertanya, apakah untuk SLTP sudah pasti pelaksanaan UN ini sesuai dengan yang dijadualkan? Dan apakah naskah soal dan LJKUN sudah berada di kantor Dinas Pendidikan Kutai Barat? Atau malah akan mengalami nasib yang sama seperti SLTA kemarin? Jawaban yang disampaikan oleh beliau malah membuat penulis agak ‘pesimis’ bahwa UN SLTP sesuai dengan jadual. "Sampai saat ini, kami belum dapat informasi dari provinsi mengenai hal tersebut (apakah soal sudah ada di provinsi atau belum). Namun yang jelas kita tetap mempersiapkan diri". Begitulah jawaban yang disampaikan beliau. Sederhana, meski tak ada kesan menyederhanakan. Tapi al-hamdulillah, meski datangnya soal dan Lembar Jawaban Komputer Ujian Nasional (LJKUN) terlambat, pelaksanaan UN SMP/MTs/Sederajat tetap bisa dilaksanakan sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.

Memilukan. Berjibun informasi yang dilaporkan berbagai media masa, cetak dan elektronik, pelaksanaan UN kaliini sangat tidak nyaman. Ketidaknyamanan itulah yang menyebabkan kepiluan di sebagian kalangan. Mulai gubernur dan wakilnya, wali kota/bupati dan wakilnya, kepala dinas setempat, kepala sekolah sampai kepada siswa sekalipun. Semua meresa resah, gelisah dan gak tahan karena seperti ‘dipermainkan’ oleh pusat, sebagai pihak penyelenggara. Terlebih khusus lagi kepada Pak menteri pendidikan. Berbagai slentingan datang menghampiri, meski ada yang tak mengenakkan hati. Namun inilah kenyataannya.

Memilukan. Betapa banyak perserta didik frustasi menunggu ‘seremonial’ nasional dapat dilaksanakan tanpa aral melintang. Semuanya telah mempersiapkan diri, muali dari belajar pagi, siang, sore, malam hingga pagi datang lagi. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana bisa mengerjakan dan menyeesaikan soal buatan dan bikinan pusat dengan nilai memuaskan. Namun yang terjadi keinginan peserta didik terkooptasi, terkebiri jika tidak mau dikatakan sebagai memberangus potensi. Semua ini betul-betul memilukan.

Bagaimana tidak? Ini adalah bukti bahwa UN kali ini memilukan;

a.Tak Dapat Soal UN, Ratusan Siswa Jurusan IPS Dipulangkan. (liputan6.com)

Kita tidak tahu, apakah mereka dipulangkan diantar kerumah masing-masing dengan menggunakan transportsi sekolah atau pemerintah –bagi yang tidak memiliki kendaraan – atau seperti apa? Namun yang pasti mereka dipulangkan dan pulang ke rumah mereka. Bukan, ke Mall atau swalayan dan tentu bukan pula ke kuburan atau kebun binatang.

b.Ditunda 6 Jam, Peserta UN di Mataram Histeris. (liputan6.com)

Sapa yang bertanggung jawab atas kejadian memyedihkan tersebut? Siapa yang akan mengobati psikologis peserta UN itu? Bagaimana jika yang bersangkutan sampai tidak bisa ikut UN, karena jatuh sakit akibat ‘babak-belur’, karut-marut dan kacau-balaunya pendistribusian UN? Siapa yang berdosa? Kepala sekolah, panitia UN pihak sekolah atau ada yang mau betanggung jawab? Entahlah. Saya tidak tahu. Bukan berarti nggak mau tahu.

c.Soal UN di Bandung Ada yang Tertukar dan Fotocopy-an, (news.detik.com)

Jangankan di 11 provinsi yang tertunda dan terlunta-lunta. Di Bandung saja yang hanya 2-3 jam perjalanan dari Jakarta masih ada ‘keluarbiasaan’ berupa soal tertukar dan fotokopian. Inilah yang oleh salah satu anggota DPRD Kalimantan Timur dikritik habis-habisan. Pasalnya, bagaimana mungkin soal dan ljkun yang sudah tersistem dengan komputer (sistem barkod) difotokopi? Tidakkah nanti akan mendatangkan masalah baru? Meski pada akhirnya ada – dan banyak – sekolah yang melaksnakan un dengan hasil copian.

d.Kaset Soal Listening tak Ada, Nurhayati Takut Nilai B Inggris Jeblok, (news.detik.com)

Biasanya, seperti yang sudah-sudah, ketika pelajaran bahasa Inggris di-UN-kan, untuk SMA/SMK/Sederajat, kaset soal listening pasti ada dan diperdengarkan sebagai soal. Tapi kalau misalnya kaset soal listeningnya tidak ada, latas bagaimana dengan cara mengisinya? Lha wong yang mau didengar lenyap.

Jika pada akhirnya Nurhayati dan tentu siswa-siswi yang mengalami hal yang sama mendapatkan nilai jeblok, siapa yang salah? Nurhayati karena tidak bisa ‘mendengar’ suara ghaib kaset listening atau siapa? Mudahan-mudahan nilai yang didapat Nurhayati dan Nurhayati-Nurhayati yang lain tidak mbalelo.

Dengan beberapa peristiwa yang sebenarnya tak disengaja ini, smuga ke depannya tak terulang lagi. Sudah cukuplah, baik siswa, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun kepada dinas pendidikan daerah dan provinsi dibuat resah dan gelisah. Jangan terulang lagi. Fenomena ini kita jadikan bahan evaluasi untuk lebih baik lagi. Tak perlu ada lagi siswi histeris, soal nyasar ke tempat lain – meminjam istilah Ayu Ting Ting –alamat palsu, hingga harus memfotokopi sendiri. Wallahu a’lam bish-shawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun