Mohon tunggu...
Hiza Ro
Hiza Ro Mohon Tunggu... -

Simple & Original. Menyukai apa saja terutama ART's.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Presiden RI ke-7 Tukang Baso

3 Maret 2010   06:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Inilah susunan kabinet Revolusi beserta Wakil Rakyat setelah ORBA dan Reformasi musnah. Mimpi yang hanya mungkin tercapai jika sistem politik di negara Indonesia sudah matang. Ketika itu, siapapun presiden dan wakil rakyatnya tidak menjadi masalah, tentu karena sistem demokrasi yang mantab. Entah kapan.

Presiden: Gogon Gumilat-> Mantan Bakul Baso Depan Senayan

(jika GO terlalu penting menurut ramalan Joyoboyo, Notonegoro)

Wakil: Waljinem Walini-> eks. Pengamen Dangdut Dorong

Ketua MPR: Bonar Borneo -> eks. Penebang kayu ilegal yg bertobat

Ketua DPR: Iton Sayekti -> Pengasong di Gambir

Menteri: Silakan tambahin menurut kesenangan Anda!


Tak perlu bersedih, jika 'artis' senayan memang menyuarakan rakyat. Rakyat yang dianggap 'hanya' pada waktu Pemilu berlangsung. Jangan harap setelah itu, suara rakyat seakan tidak dibutuhkan.

Tak perlu menangis, jika koruptor mengaku tanpa 'dipaksa' oleh pasukan prematur yg di bentuk dadakan. Malu pun tida penting lagi, jika demokasi bukan saja ucapan tetapi hasilnya nyata berkat proses yang panjang.

Ini hanya rekaan (bukan mimpi) seorang rakyat yang semakin tidak paham terhadap kebobrokan maut dan mental wakil rakyat. Tak tahu lagi untuk siapa menyalahkan siapa. Tak penting!. Tunjuk menunjuk dan pantun pun apalagi, tak lagi menyentil realita. Apalagi premanisme yg tersiar di seluruh channel TV kita. Malu.

Saya tak mau bermimpi lagi dan tak mengagungkan Jas Merah, kalu hasilnya blur, bruwet, hingga kelam. Terang benderang pun tak cukup hanya dimulut manis, dan Indonesia bukan hanya senayan. Rakyat bukan hanya pejabat dan orang tertentu. Indonesia Sabang-Merauke, luas dan majemuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun