Inilah susunan kabinet Revolusi beserta Wakil Rakyat setelah ORBA dan Reformasi musnah. Mimpi yang hanya mungkin tercapai jika sistem politik di negara Indonesia sudah matang. Ketika itu, siapapun presiden dan wakil rakyatnya tidak menjadi masalah, tentu karena sistem demokrasi yang mantab. Entah kapan.
Presiden: Gogon Gumilat-> Mantan Bakul Baso Depan Senayan(jika GO terlalu penting menurut ramalan Joyoboyo, Notonegoro)
Wakil: Waljinem Walini-> eks. Pengamen Dangdut Dorong
Ketua MPR: Bonar Borneo -> eks. Penebang kayu ilegal yg bertobat
Ketua DPR: Iton Sayekti -> Pengasong di Gambir
Menteri: Silakan tambahin menurut kesenangan Anda!
Tak perlu bersedih, jika 'artis' senayan memang menyuarakan rakyat. Rakyat yang dianggap 'hanya' pada waktu Pemilu berlangsung. Jangan harap setelah itu, suara rakyat seakan tidak dibutuhkan.
Tak perlu menangis, jika koruptor mengaku tanpa 'dipaksa' oleh pasukan prematur yg di bentuk dadakan. Malu pun tida penting lagi, jika demokasi bukan saja ucapan tetapi hasilnya nyata berkat proses yang panjang.
Ini hanya rekaan (bukan mimpi) seorang rakyat yang semakin tidak paham terhadap kebobrokan maut dan mental wakil rakyat. Tak tahu lagi untuk siapa menyalahkan siapa. Tak penting!. Tunjuk menunjuk dan pantun pun apalagi, tak lagi menyentil realita. Apalagi premanisme yg tersiar di seluruh channel TV kita. Malu.
Saya tak mau bermimpi lagi dan tak mengagungkan Jas Merah, kalu hasilnya blur, bruwet, hingga kelam. Terang benderang pun tak cukup hanya dimulut manis, dan Indonesia bukan hanya senayan. Rakyat bukan hanya pejabat dan orang tertentu. Indonesia Sabang-Merauke, luas dan majemuk.