Generasi ZÂ identik dengan perilaku adaptif yang begitu cepat terutama pada hal teknologi, tidak heran Gen Z lahir di ampit oleh transisi perilaku yang berubah-ubah. Menururt Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna.Â
tidak heran aktivitas yang dilakukan oleh generasi Z selalu bersentuhan dengan teknologi yang ada, muali dari media sosial hingga akses internet diberbagai website.Â
hal tersebut, merupakan pola perilaku yang mungkin berubah dari zaman sebelumnya, dahulu menggunakan konsep serba konvensional kini berubah serba instan. Tidak terkecuali budaya Literasi, kini kampanye mengenai literasi digital sering kerap kali kita dengarkan bersama bahkan Katadata Insight Center (KIC) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berjudul "Status Literasi Digital di Indonesia 2021", pada 2021, 60 persen Gen Z termasuk pada penilaian kelompok responden dengan literasi digital tinggi.
akan tetapi hal tersebut akan berdampak pada konsep literasi konvensional, atau literasi buku fisik yang sering kali menjadi aktifitas wadah pengetahuan, tidak heran kini gerai-gerai buku fisik sebagian telah tergerus zaman bahkan hingga tutup gerai, hal tersebut menjadi sesuatu yang miris dan juga menjadi PR bersama dalam mempertahankan literasi buku fisik.Â
maka, perlu adanya intensitas inovasi maupun peningkatan literasi buku fisik yang baru di era sekarang ini dengan segmen-segmen yang tentunya menjadi daya tarik, apabila dilihat dari situasi sekarang banyak sekali fenomena-fenomena baru yang sebelumnya mungkin tidak gencar dan bisa menjadi segmen genre baru dalam menicptakan penguatan literasi.Â
Lekas sembuh, merupakan karangan buku yang dibesut oleh hisyam seorang penulis kelahiran madiun, mencoba menciptakan suatu segmen baru dalam dunia literasi terutama pada generasi Z, yang mungkin kebanyakan orang disebut generasi distruptif. Lekas Sembuh mencoba menciptakan suatu daya tarik baru dalam dunia literasi yang menggabungkan antara reality expresion feels and literacy hal tersebut mencoba membangun kesadaran literasi dengan kondisi perasaan yang yang dirasakan oleh pembaca. Selain itu, Lekas Sembuh juga mencoba membangun konsep literasi dengan mini show pameran yang akan di besutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H