Max Weber adalah pelopor akan teorinya yang mengenai pernyataan bahwa system otoritas memiliki dasar, yaitu legitimasi. Legitimasi terdiri atas  lima keyakinan yang berdasarkan teorinya mencakup penegakan peraturan, hukum adalah sistem aturan yang abstrak, manusia adalah subjek dalam menjalankan otoritas, tidak hanya angora yang taat yang benar-benar mematuhi hukum, dan kepatuhan seharusnya dipegang oleh tatanan impersonal yang terjamin dalam jabatan yang diduduki.
Istilah birokrasi diperkenalkan oleh Baron de Grimm dan berkembang luas stelah dimunculkan oleh Vincent de Gournet. Namun, awal penyebarluasan istilah tersbeut juga berasal dari novelis bernama Balzac yang memiliki konsistensi serta tanggung jawab pada istilah ini melalui novelnya. Josef Oldszenki memberikan rincian dalam esainya yang membicarakan tentang penyalahgunaan yang dilakukan birokrasi dan birokratisme sebagai tema esainya. Lalu, karya terjemahan berbahasa Jerman  mengenai konsep birokrasi tersebar di Inggris.
Abad pertengahan adalah abad dimana birokrasi berkembang dan revolusi industry terjadi di Eropa seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan industry dan swasta. Praktik kolonialisme dan imperialism dilakukan oleh hampir smeua negara Eropa dan menuntut mereka untuk memodernisasi penyelenggaraan pemeritahan yang efektif. Revolusi industri juga mengubah cara pandang mengenai bagaimana pemerintahan dikelola kerena semakin kompleks dan bervariatif. Tata pemerintahan dunia memiliki tiga model, yaitu model patronase, webberian, dan new public management (NPM).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H